08.03.202119:20:00UTC+00Harga Minyak Mentah Bentuk Pullback Tajam Pasca Lonjakan Sebelumnya

Setelah bergerak naik tajam di awal perdagangan sebagai reaksi terhadap laporan serangan terhadap fasilitas Arab Saudi, harga minyak mentah menunjukkan penurunan yang signifikan selama sesi hari Senin. Minyak mentah untuk pengiriman April merosot $1,04 menjadi $65,05 per barel setelah mencapai titik tertinggi intraday $67,98 per barel pada hari sebelumnya, titik tertinggi sejak Oktober 2018. Aksi take profit mungkin menginspirasi trader untuk memanfaatkan kenaikan harga minyak mentah belakangan ini pasca lonjakan sebelumnya. Langkah kenaikan sebelumnya terjadi setelah Arab Saudi mengatakan beberapa infrastruktur minyak paling terlindungi di dunia berada dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak pada hari Minggu dalam eskalasi permusuhan regional, meningkatkan kekhawatiran atas pertahanan udara Arab Saudi dan perluasan kemampuan pemberontak Houthi yang didukung Iran. Kantor Pers Saudi resmi mengutip seorang pejabat anonim di Kementerian Energi yang mengatakan bahwa pesawat tak berawak terbang dari laut dan menghantam situs penyimpanan minyak di Ras Tunura, pelabuhan yang dikelola oleh perusahaan minyak negara Arab Saudi, Aramco. Kementerian Energi mengecam serangan tersebut sebagai "tindakan sabotase" yang menargetkan tidak hanya Arab Saudi "tetapi juga keamanan dan stabilitas pasokan energi ke dunia." Sementara itu, produksi minyak tampaknya tidak terpengaruh. Sementara itu, para trader juga bereaksi terhadap berita Senat yang memberikan suara pada hari Sabtu untuk menyetujui RUU bantuan virus corona baru senilai $1,9 triliun. RUU tersebut, yang mencakup bantuan langsung senilai $1.400 dan perpanjangan tunjangan pengangguran, diperkirakan akan disetujui oleh DPR akhir pekan ini.