22.03.202120:58:00UTC+00Dolar Tunjukkan Pelemahan Terhadap Pesaing Utamanya

Dolar AS melemah setelah sebelumnya menguat pada hari Senin karena imbal hasil treasury turun dari level tertinggi 14 bulan yang disentuh minggu lalu. Penurunan Lira Turki, data penjualan rumah yang ada, dan imbal hasil Treasury AS memengaruhi pergerakan dolar. Penjualan rumah yang ada di AS turun lebih banyak daripada prakiraan pada bulan Februari, menurut laporan yang dirilis oleh National Association of Realtors pada hari Senin. NAR mengatakan penjualan rumah yang ada turun 6,6 persen ke level tahunan 6,22 juta pada Februari setelah naik tipis 0,2 persen ke level yang direvisi turun 6,66 juta pada Januari. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah yang ada merosot 3,0 persen ke level 6,49 juta dari 6,69 juta yang semula dilaporkan untuk bulan sebelumnya. Indeks dolar, yang merosot ke 91.71, terakhir tampak di level 91.78, turun 0,15% dari penutupan sebelumnya. Terhadap Euro, dolar melemah menjadi $1.1937, turun sebanyak 0,25% dari penutupan hari Jumat. Pound Sterling sedikit berubah terhadap dolar, menjadi $1.3867, dibandingkan dengan $1.3864 pada hari Jumat. Pada saat yang sama, Sterling melemah menjadi $1.3817. Yen sedikit naik di level 108,84 per dolar. Dolar sedikit melemah terhadap Aussie, dengan pasangan AUD-USD di level 0,7747. Franc Swiss, di level 0.9234 per dolar, menguat hampir 0,6%, sedangkan Loonie, di level 1.2519 per dolar, turun 0,15%. Lira Turki jatuh terhadap dolar AS pada hari Senin, ketika Presiden Tayyip Erdogan menggulingkan kepala bank sentral Turki, Naci Agbal, karena menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi dua digit. Langkah tersebut dilakukan dua hari setelah Bank Sentral Republik Turki menaikkan suku bunga acuan sebesar 200 basis poin menjadi 19 persen untuk menjinakkan tingkat inflasi yang tinggi.