08.04.202120:50:00UTC+00Dolar Tunjukkan Pelemahan Terhadap Mata Uang Mayor

Dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang mayor pada hari Kamis di tengah meningkatnya sentimen risiko setelah Federal Reserve menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan kebijakan moneter yang lunak di masa mendatang. Pedagang juga bereaksi terhadap komentar Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dan risalah rapat kebijakan Bank Sentral Eropa belum lama ini, serta banyak data ekonomi dari seluruh dunia. Risalah rapat Federal Reserve bulan Maret yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan pejabat Fed mengakui kemajuan dalam prospek pertumbuhan PDB riil dan lapangan kerja jangka menengah, namun menyatakan kehati-hatian atas risiko pandemi yang sedang berlangsung terhadap prospek ekonomi. "Para peserta menyatakan bahwa mungkin dibutuhkan waktu beberapa lama hingga kemajuan besar menuju target ketenagakerjaan maksimum dan stabilitas harga Komite akan terwujud dan bahwa, sesuai dengan pedoman berbasis hasil Komite, pembelian aset akan berlanjut setidaknya pada laju saat ini hingga nanti," risalah tersebut menunjukkan. Dalam pidatonya di seminar virtual IMF hari ini, Jerome Powell mengatakan bank sentral ingin melihat bukti nyata pertumbuhan ekonomi sebelum mempertimbangkan pengetatan kebijakan. Ia juga menegaskan kembali ekspektasi bahwa kenaikan inflasi yang diantisipasi tahun ini bersifat sementara. Sementara itu, pemerintahan Biden merilis rincian lanjutan tentang rencana pajak tersebut, yang menaikkan tarif pajak penghasilan badan federal menjadi 28% dari 21%. Data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pagi ini menunjukkan klaim tunjangan pengangguran pertama kali AS tiba-tiba meningkat pada pekan yang berakhir 3 April, naik tipis ke 744.000, meningkat 16.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 728.000. Klaim pengangguran naik selama dua minggu berturut-turut setelah jatuh ke level terendah satu tahun di 658.000 pada pekan yang berakhir 20 Maret. Kelanjutan kenaikan mengejutkan para ekonom, yang memperkirakan klaim pengangguran turun menjadi 680.000 dari 719.000 yang semula dilaporkan untuk bulan sebelumnya. Indeks dolar, yang turun ke 92,00 siang lalu, terakhir tampak di 92,07, turun 0,42% dari penutupan sebelumnya. Terhadap Euro, dolar melemah menjadi $1,1917 per unit, turun hampir 0,4% dari penutupan sebelumnya. Di sesi Eropa, dolar melayang di sekitar $1,1870. Risalah rapat Bank Sentral Eropa bulan Maret menunjukkan bahwa sebagian besar anggota setuju bahwa peningkatan signifikan laju pembelian aset dibenarkan oleh pengetatan kondisi pembiayaan yang diamati dan kurangnya peningkatan dalam prospek pertumbuhan dan inflasi. Pound Sterling sedikit berubah pada $1,3733 beberapa saat yang lalu, setelah menguat ke $1,3783 pada pagi hari. Yen menguat menjadi 109,28 dolar, naik lebih dari 0,5%. Aussie menguat terhadap dolar dengan pasangan AUD-USD melayang di sekitar 0,7655, memberikan mata uang Australia keuntungan lebih dari 0,5%. Franc Swiss berada di 0,9240 per dolar, naik dari 0,9303, sedangkan Loonie, pada C$1,2560 per dolar, naik lebih dari 0,4%.