21.04.202119:17:00UTC+00Futures Minyak Mentah Ditutup Turun Tajam Akibat Kekhawatiran atas Permintaan

Futures minyak mentah turun tajam pada hari Rabu dan menetap di level terendah satu minggu, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas prospek permintaan energi karena meningkatnya infeksi virus corona di India. Data yang menunjukkan lonjakan persediaan minyak mentah AS juga membebani harga minyak. Trader juga mengikuti perkembangan perbincangan nuklir AS-Iran. Menurut laporan, AS mungkin mempertimbangkan untuk mencabut sanksi teror terhadap bank sentral Iran, perusahaan minyak dan kapal tanker nasionalnya, dan beberapa sektor ekonomi utama termasuk baja, aluminium, dan lainnya. Futures minyak mentah West Texas Intermediate untuk bulan Juni ditutup turun $1,32 atau sekitar 2,1% pada $61,35 per barel, penutupan terendah sejak 13 April. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) Rabu pagi menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 594.000 barel dalam sepekan hingga 16 April menjadi 493 juta barel. Analis memperkirakan persediaan turun sekitar 3 juta barel. American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa melaporkan peningkatan persediaan minyak mentah sebanyak 436.000 barel untuk pekan yang berakhir 16 April, sementara analis telah memperkirakan penurunan sebanyak 2,860 juta barel selama minggu ini. Lonjakan besar infeksi virus corona baru di India telah menimbulkan kekhawatiran atas permintaan energi dari negara terpadat kedua di dunia itu. India adalah konsumen minyak terbesar ketiga di dunia. Menurut data dari kementerian kesehatan India pada hari Rabu, negara tersebut menemukan 295.000 kasus virus corona baru dalam 24 jam.