22.06.202119:05:00UTC+00Futures Minyak Ditutup Turun Jelang Rilis Data Persediaan

Futures minyak mentah ditutup turun pada hari Selasa, terbebani oleh spekulasi bahwa Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sekutunya kemungkinan akan setuju untuk meningkatkan produksi minyak mentah. Aksi profit taking oleh para trader setelah harga minyak mentah naik ke level tertinggi sejak 2018 juga berkontribusi pada penutupan komoditas yang lemah. Futures minyak mentah West Texas Intermediate untuk Juli ditutup turun $0,60 atau sekitar 0,8% pada $73,06 per barel pada hari jatuh tempo. Futures minyak mentah WTI untuk Agustus, kontrak bulan depan yang baru, ditutup turun $0,27 atau 0,4% pada $72,85 per barel. Harga minyak naik di sesi terakhir di tengah harapan kebangkitan ekonomi dan perkiraan kenaikan perjalanan musim panas didukung oleh peningkatan cakupan vaksinasi. Sementara itu, harapan kembalinya minyak mentah Iran lebih awal memudar setelah Ebrahim Raisi, seorang ulama ultrakonservatif yang umumnya memusuhi Barat, muncul sebagai pemenang pemilu 18 Juni. Ia akan mengambil alih lkekuasaan dari Rouhani pada pertengahan Agustus. BofA Global Research menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent untuk tahun ini dan tahun depan, dengan mengatakan pasar minyak global akan terus kekurangan pasokan. Goldman Sachs memperkirakan penguatan harga minyak selanjutnya. Di sisi pasokan, OPEC dan sekutunya secara bertahap meningkatkan produksi sejak Mei sesuai keputusan yang diambil beberapa bulan lalu. OPEC+ sekarang dijawalkan untuk kembali bertemu pada 1 Juli guna mengetahui situasi, dan sedang berspekulasi bahwa kelompok tersebut akan mempertimbangkan untuk menaikkan produksi lebih lanjut. Para trader sekarang menunggu laporan minyak mingguan dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA). Laporan API akan dirilis hari ini, sedangkan data inventaris EIA akan dirilis Rabu pagi.