02.08.202110:16:00UTC+00Harga Minyak Tergelincir Karena Aktivitas Manufaktur Cina Yang Melambat

Harga minyak turun lebih dari 1 persen pada hari Senin setelah survei menemukan bahwa pertumbuhan aktivitas pabrik merosot tajam di Cina, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun sebesar 99 sen, atau 1,3 persen, menjadi $74,42 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September turun 117 sen, atau 1,6 persen, menjadi $72,78 per barel. Data yang dirilis Sabtu oleh Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian resmi Cina turun menjadi 50,4 pada Juli dari 50,9 pada Juni, yang situasi ini menambah kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi negara terbesar kedua di dunia itu. Hal ini adalah angka paling lambat sejak indeks merosot ke 35,7 pada Februari 2020. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Caixin/Markit Manufacturing China juga turun menjadi 50,3 bulan lalu dari 51,3 di bulan Juni, menandai level terendah dalam 15 bulan dan memicu kekhawatiran tentang permintaan. Di tempat lain, aktivitas manufaktur meningkat di kekuatan ekspor Jepang dan Korea Selatan, meskipun perusahaan mengalami gangguan rantai pasokan dan kekurangan bahan baku yang mendorong kenaikan biaya. Sedangkan di Eropa, data akhir dari IHS Markit menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur kawasan ini juga terpantau melambat pada bulan Juli tetapi laju ekspansi tetap tinggi. Indeks Manajer Pembelian pabrik terakhir turun ke angka 62,8 dari 63,4 di bulan Juni. Ini adalah pembacaan terendah sejak Maret. Sementara itu, Baker Hughes dalam laporan mingguannya mengatakan bahwa jumlah rig yang mengebor gas alam di AS turun 1 hingga 103 rig untuk minggu hingga 30 Juli.