12.08.202118:56:00UTC+00Futures Emas Ditutup Turun Karena IEA Perkirakan Penurunan Permintaan Energi

Harga minyak mentah melemah pada hari Kamis di tengah kekhawatiran atas prospek permintaan energi setelah laporan dari International Energy Agency (IEA) mengatakan pertumbuhan permintaan minyak kemungkinan akan melambat pada paruh kedua tahun ini. Futures minyak mentah West Texas Intermediate untuk September ditutup turun $0,16 atau sekitar 0,2% pada $69,09 per barel. IEA mengatakan dalam laporannya bahwa mereka melihat penurunan signifikan permintaan minyak global untuk sisa tahun ini karena pengenaan pembatasan virus corona baru di beberapa negara konsumen minyak utama, khususnya di Asia. "Kami sekarang memperkirakan bahwa permintaan turun pada Juli karena penyebaran cepat varian Delta COVID-19 merusak pengiriman di China, Indonesia, dan bagian lain Asia," kata pengawas energi internasional dalam laporan bulanannya. Seruan pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, kepada OPEC dan sekutunya untuk meningkatkan produksi minyak guna mengatasi kenaikan harga bensin, dan membebani harga minyak mentah. Pemerintah mengatakan mereka melihat kenaikan harga bensin sebagai ancaman bagi pemulihan ekonomi global, Pada bulan Juli, OPEC setuju untuk meningkatkan produksi setiap bulan sebanyak 400.000 barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya, mulai Agustus, hingga sisa pemotongan rekor 10 juta barel per hari, sekitar 10% dari permintaan dunia, yang dibuat pada tahun 2020 dihapuskan. "Pada saat kritis dalam pemulihan global, ini tidak cukup," kata Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, dalam sebuah pernyataan. "Harga bensin yang lebih tinggi, jika dibiarkan, berisiko merusak pemulihan global yang sedang berlangsung," tambahnya. "OPEC+ harus berbuat lebih banyak untuk mendukung pemulihan."