24.08.202108:21:00UTC+00Pemulihan Ekonomi Jerman lebih kuat dari perkiraan

Ekonomi Jerman tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal kedua, didukung oleh permintaan domestik, setelah mengalami kontraksi dalam tiga bulan pertama tahun ini, data terbaru dari Destatis menunjukkan pada hari Selasa. Produk domestik bruto tumbuh secara musiman dan 1,6 persen sesuai kalender dari kuartal pertama, ketika output turun 2,0 persen. Peningkatan 1,5 persen diperkirakan pada awalnya. Pada kuartal II 2020, PDB turun 10 persen di tengah puncak pandemi Covid-19. Destatis menyatakan, output ekonomi masih 3,3 persen lebih rendah dibandingkan kuartal ke-4 2019, kuartal sebelum dimulainya krisis virus Corona. Pada basis YoY, PDB tumbuh 9,8 persen pada kuartal kedua setelah jatuh 3,3 persen pada kuartal pertama. Pertumbuhan diperkirakan sebesar 9,2 persen dalam estimasi kilat. Ketika pembatasan lockdown terkait pandemi virus Corona semakin dilonggarkan, konsumsi meningkat. Konsumsi swasta tumbuh 3,2 persen dari kuartal pertama dan belanja negara meningkat 1,8 persen. Investasi dalam mesin dan peralatan serta konstruksi masing-masing tumbuh 0,3 persen. Ekspor naik 0,5 persen dan impor naik 2,1 persen. Nilai tambah bruto di sektor jasa meningkat, sedangkan di industri menurun. Konstruksi mencatatkan kenaikan moderat. "Rebound ekonomi Jerman lebih lemah daripada di banyak negara zona Euro lainnya karena sektor manufaktur menderita masalah rantai pasokan," jelas Carsten Brzeski, ekonom ING. "Ke depan, tiga faktor akan menentukan prospek ekonomi Jerman: varian Delta, gesekan rantai pasokan, dan inflasi," tambah ekonom tersebut. ING terus mengharapkan ekonomi Jerman agar kembali ke level pra-krisis sebelum akhir tahun. Jumlah pekerja naik 4.000 orang dari tahun lalu, hampir tidak berubah dalam persentase setelah penurunan tahunan 1,5 persen pada kuartal pertama, jelas Destatis.