14.09.202109:39:00UTC+00Minyak Memperpanjang Keuntungan Untuk Hari Ketiga Ditengah Kekhawatiran Mengenai Gangguan Pasokan

Minyak naik untuk hari ketiga dan pada hari Selasa berhasil mendekati level tertinggi enam minggu, karena perusahaan energi bersiap menghadapi badai lain hanya beberapa minggu setelah Badai Ida mendatangkan malapetaka di Gulf Coast. Benchmark minyak mentah Brent berjangka naik sebesar 0,8 persen menjadi $74,11 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,7 persen menjadi $70,94. Terjangan Badai Nicholas sendiri mendarat di pantai Texas sebagai badai Kategori 1 awal hari ini, dengan kecepatan angin 75 mph dan mengancam dapat menyebabkan hujan hingga 18 inci ke beberapa bagian negara bagian itu, ungkap sebuah ramalan cuaca. Badai Nicholas, yang diturunkan dari badai ke badai tropis setelah mendarat di sepanjang pantai Texas, masih memiliki kekuatan untuk menyebabkan "banjir bandang yang mengancam jiwa di wilayah selatan dalam beberapa hari ke depan," ungkap Pusat Badai Nasional. Kenaikan harga minyak mentah juga terjadi karena OPEC menaikkan prospek permintaan minyak pada 2022. Dalam laporan minyak bulanannya, kelompok itu mengatakan pihaknya memperkirakan permintaan minyak rata-rata sebesar 100,8 juta barel per hari pada 2022, dibandingkan dengan lebih dari 100 juta pada 2019, sebelum pandemi terjadi. Secara terpisah, Badan Energi Internasional (IEA) menulis dalam laporan minyak bulanannya bahwa permintaan akan meningkat tajam 1,6 juta barel per hari (bph) pada Oktober, dan akan terus tumbuh hingga akhir tahun. IEA memperkirakan rebound kuat di pasar dari kuartal keempat tahun ini dengan alasan "permintaan terpendam yang kuat dan kemajuan berkelanjutan dalam program vaksinasi".