18.10.202110:35:00UTC+00Minyak Memperpanjang Kenaikan Ditengah Krisis Energi China

Harga minyak menguat pada hari Senin untuk memperpanjang kenaikan minggu lalu di tengah ekspektasi bahwa pelonggaran pembatasan di seluruh dunia akan membantu pemulihan konsumsi bahan bakar. Benchmark minyak mentah berjangka Brent naik 86 sen, atau 1 persen, menjadi $85,72 per barel, setelah mencapai sesi tertinggi $86,04, harga tertinggi sejak Oktober 2018. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik $ 1,16, atau 1,4 persen, menjadi $ 82,89 per barel, setelah mencapai sesi tertinggi $ 83,73, harga tertinggi sejak Oktober 2014. Kedua kontrak naik hampir 3 persen pekan lalu setelah produsen minyak utama Arab Saudi menolak permintaan untuk tambahan pasokan OPEC+ dan Badan Energi Internasional mengatakan lonjakan harga gas alam dapat meningkatkan permintaan minyak di antara pembangkit listrik. China berada di tengah krisis energi yang melemahkan produksi pabrik dan menyebabkan pemadaman listrik di beberapa daerah. Kesengsaraan listrik negara itu tampaknya akan meningkat karena harga batu bara naik ke rekor tertinggi hari ini. Di tempat lain, krisis energi telah melanda Eropa, mengirimkan harga listrik ke tingkat rekor. Melonjaknya harga gas alam dan batu bara dari Asia hingga Eropa menekan perusahaan dan produsen pembangkit listrik untuk beralih menggunakan minyak saat ekonomi dunia dibuka kembali. Suhu dingin di belahan bumi utara juga diperkirakan akan memperburuk defisit pasokan minyak.