23.11.202109:34:00UTC+00Harga Minyak Tergelincir Karena Ekspektasi Pada Data Perilisan Pasokan

Harga minyak turun lebih dari 1 persen pada hari Selasa menjelang rilis yang diharapkan dari cadangan minyak mentah AS untuk mendinginkan pasar. Kekhawatiran permintaan juga cukup membebani, karena kembali meluasnya pandemi kasus Covid-19 di Eropa. Benchmark minyak mentah berjangka Brent turun 87 sen, atau sebesar 1,1 persen, menjadi $78,83 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun $ 1,11, atau 1,4 persen, pada $75,66 per barel. Pada hari Senin, harga terpantau naik lebih dari 1 persen setelah komentar yang diberikan oleh delegasi OPEC bahwa mereka dapat menyesuaikan kenaikan produksi bulanan mereka jika pemerintah memilih untuk memanfaatkan cadangan minyak negara. Seorang pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi pada hari Senin malam bahwa Presiden Biden pada hari Selasa akan mengumumkan rencana untuk melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis, dan berkoordinasi dengan negara-negara lain seperti China, India dan Jepang untuk menurunkan harga energi. India sendiri berencana untuk melepaskan sekitar 5 juta barel minyak mentah dari cadangan daruratnya, mulai dari 7-10 hari, ungkap seorang pejabat tinggi pemerintah pada hari ini. Sementara pelepasan dari cadangan diperkirakan hanya berdampak sementara pada harga, gelombang baru penguncian di Eropa untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dapat membebani pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak, kata para analis.