28.03.202219:08:00UTC+00Minyak Berjangka Menetap Sedikit Lebih Rendah karena Lockdown Shanghai Memicu Kekhawatiran Permintaan Bahan Bakar

Harga minyak mentah turun pada hari Senin di tengah kekhawatiran mengenai prospek permintaan energi dan importir minyak terbesar di dunia setelah Shanghai mengumumkan lockdown baru untuk mengekang penyebaran infeksi Covid-19 di negara tersebut. Laporan mengatakan bahwa pemberontak Houthi Yaman telah mengumumkan gencatan senjata sepihak tiga hari dengan koalisi pimpinan Saudi juga berkontribusi terhadap penurunan harga minyak mentah. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk bulan Mei berakhir turun sebesar $7,94 atau sekitar 7% di $105,96 per barel, dari level terendah hari itu di $104,50. Minyak mentah berjangka Brent turun $9,57 atau 8,1% di $107,80 per barel beberapa waktu lalu. China telah memulai lockdown paling luas dalam dua tahun dengan jutaan orang di pusat keuangan negara tersebut terkurung dalam rumah mereka. Shanghai mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya akan melakukan lockdown terhadap kotanya dalam dua tahap untuk melakukan pengujian Covid-19 selama sembilan hari. Para investor juga mengikuti perkembangan di fornt perang Rusia-Ukraina. Rusia dan Ukraina akan memulai pembicaraan di Turki pada hari Selasa setelah yang pertama mengatakan mungkin akan mengurangi perangnya dan bertujuan untuk berkonsentrasi di Ukraina timur. Presiden Ukraina, Zelenskiyy, juga mengatakan bahwa beliau ingin membuat kesepakatan dengan Moskow atas Donbas dan beliau juga bersedia untuk membahas mengadopsi status netral.