12.05.202209:27:00UTC+00Pound Turun Karena Pertumbuhan PDB Inggris Melambat, Saham Eropa Anjlok

Pound melemah terhadap pasangan-pasangan utamanya selama sesi Eropa pada hari Kamis, karena ekonomi Inggris berkembang dengan laju lebih lambat pada kuartal pertama dan data inflasi AS yang panas meningkatkan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve. Data dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa produk domestik bruto naik 0,8 persen berturut-turut, lebih lambat dari kenaikan 1,3 persen pada kuartal keempat dan prakiraan ekonom sebesar +1,0 persen. Defisit perdagangan barang dan jasa melebar ke rekor 5,3 persen dari PDB nominal pada kuartal pertama, yang sebagian besar mencerminkan peningkatan tajam impor barang. Pada bulan Maret, PDB turun 0,1 persen setelah tidak ada pertumbuhan di bulan Februari. Kontributor utama penurunan tersebut adalah penurunan 0,2 persen dalam output jasa. Saham Eropa turun karena data inflasi AS yang kuat memicu kekhawatiran bahwa Fed akan memperketat kebijakan moneter secara agresif dalam beberapa bulan mendatang. Pound mencapai 1,2180 terhadap dolar, level terendah sejak Mei 2020. Pound dapat menemukan support di sekitar level 1,20. Terhadap yen, pound turun mendekati level terendah 2 bulan di 156,59. Di sisi bawah, level 153,00 mungkin dilihat sebagai level support berikutnya. Pound tergelincir ke level terendah 6 hari di 1,2129 terhadap franc dari penutupan kemarin di 1,2159. Pound tampak menemukan support di sekitar 1,19. Pound, bagaimanapun, rebound ke 0,8561 terhadap euro, setelah jatuh ke 0,8618 pada pukul 2:05 ET, yang merupakan level terendah sejak September 2021. Pound kemungkinan akan menghadapi resistance di sekitar wilayah 0,84, jika naik lagi. Selanjutnya, PPI AS untuk bulan April dan klaim pengangguran mingguan AS untuk pekan yang berakhir 7 Mei akan dirilis di sesi New York.