16.05.202220:55:00UTC+00Dolar AS Jatuh Terhadap Rival Utamanya

Dolar, yang naik ke level puncak terbaru 2 dekade minggu lalu sebelum kehilangan beberapa pijakan, muncul lebih jauh ke level hari Senin, dengan trader yang akan membawa beberapa kenaikan meskipun penurunan data ekonomi yang meningkatkan kekhawatiran tentang melambatnya perekonomian global. Data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa produksi industri China turun 2,9% per tahun di bulan April, melawan ekspektasi kenaiakn 0,4% dan turun dari 5% di bulan Maret. Menurut laporan yang di rilis oleh Federal Reserve Bank of New York, aktivitas manufatur turun tidak terduga dalam satu bulan di bulan Mei, dengan indeks kondisi bisnis pada umumnya turun ke negatif 11,6 persen di bulan Mei dari level positif 24,6 di bulan April. Angka negatif menunjukkan penurunan dalam aktivitas manufaktur regional. Ekonom telah memperkirakan indeks akan turun ke angka positif 15,5, yang masih tetap akan menunjukkan kenaikan dalam sektor. European Commission memangkas perkiraan pertumbuhan untuk 19 negara yang membagi euro menjadi 2,7% tahun ini dari 4% yang di prediksi di Februari, mengutip data dari perang Ukraina dan inflasi yang meningkat. Pertumbuhan PDB diperkirakan akan melambat menjadi 2,3% tahun mendatang, dibawah 2,7% yang terlihat sebelumnya, laporan EC mengatakan. Indeks dolar, yang mengukur level puncak 20 tahun di 105,01 di hari Jumat, turun ke 104,14 siang ini sebelum sedikit naik ke 104,22, masih turun 0,33% dari penutupan sebelumnya. Terhadap Euro, dolar turun di $1,0436, turun dari $1.0413. Dolar trading di $1.2322 terhadap Pound Sterling, melemah dari $1.2264. Terhadap mata uang Jepang, dolar melemah sekitar 0,1% pada 129,10 yen. Dolar berada di 0,6971 terhadap Aussie, dibandingkan dengan 0,6940 pada Jumat sore. Terhadap franc Swiss, dolar datar di CHF 1,0018 setelah menguat ke CHF 1,0066 sebelumnya. Loonie lebih kuat di 1,2853 per dolar berkat harga minyak mentah yang lebih tinggi.