29.11.202209:03:00UTC+00Harga Minyak Naik Karena Optimisme COVID di Cina

Harga minyak naik tajam pada hari Selasa setelah Cina melaporkan adanya sedikit penurunan angka infeksi baru COVID-19 dan meningkatkan dukungan untuk sektor properti negara tersebut. Benchmark minyak mentah berjangka Brent melonjak 1,9 persen menjadi $85,44 per barel sementara minyak mentah berjangka WTI naik 1,7 persen menjadi $78,53. Pasar sangat antusias dengan semacam pembukaan kembali, tampaknya untuk meredam kemarahan publik terhadap pembatasan COVID-19. Menurut jumpa pers, otoritas kesehatan Cina hari ini merilis rencana untuk meningkatkan vaksinasi bagi orang lanjut usia dan mengatakan mereka "mengawasi dengan cermat" virus tersebut saat berevolusi dan bermutasi. Sebuah kampanye publisitas akan diluncurkan untuk melawan keragu-raguan vaksin di kalangan orang tua, mempromosikan manfaat vaksin dalam mencegah penyakit parah dan kematian, ungkap pihak dari Komisi Kesehatan Nasional. Sementara itu, para pedagang bertaruh bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, akan secara serius mempertimbangkan pengurangan produksi baru pada pertemuannya awal bulan depan untuk mencapai keseimbangan dan stabilitas di pasar. Menteri Energi Saudi, Abdulaziz bin Salman telah mengindikasikan pekan lalu bahwa OPEC+ akan mengambil tindakan lebih lanjut, jika diperlukan, di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi. OPEC+ akan bertemu pada 4 Desember untuk membahas strategi produksi mereka. Kelompok tersebut pada bulan lalu setuju untuk mengurangi target produksinya sebesar 2 juta barel per hari hingga 2023.