29.11.202219:11:00UTC+00Minyak Berjangka Berakhir Lebih Tinggi untuk Hari ke-2 Berturut-turut

Minyak mentah berjangka berakhir lebih tinggi pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya, di tengah harapan pemerintah China akan mempertimbangkan untuk melonggarkan kebijakan nol-Covod dalam waktu singkat. Para investor juga berharap Organisasi Petroleum Exporting Countries dan sekutu mereka, yang dikenal secara kolektif sebaagai OPEC+, akan berusaha mendukung harga. Kelompok ini dijadwalkan bertemu pada akhir pekan ini. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Januari berakhir lebih tinggi pada $0,96 atau sekitar 1,2% pada $78,20 per barel. Minyak mentah berjangka Brent naik $0,68 atau 0,82 persen per barel beberapa waktu lalu. Dataran China melaporkan penurunan pertamanya dalam infeksi Covid baru dalam lebih dari seminggu pada hari Senin, menghasilkan beberapa sentimen positif. Para pejabat kesehatan China juga merilis sebuah rencana untuk meningkatkan vaksinasi bagi orang lanjut usia dan "mereka mengawasi virus dengan cermat" saat berevolusi dan bermutasi. Para pejabat Fed mendukung kebijakan nol-Covid China pada konferensi pers pada hari Selasa namun mengatakan lockdown akan dicabut "secepat mungkin." Para trader juga melihat ke depan untuk laporan minyak dari American Petroleum Institute (API) dan Administrasi Informasi Energi (EIA). Laporan API akan dirilis hari ini, sementara EIA dijadwalkan akan merilis data inventarisnya pada Rabu pagi.