30.11.202218:05:00UTC+00Powell: Perlambatan Laju Kenaikan Suku Bunga Bisa Segera Terjadi pada Desember

Pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, pada hari Rabu memberikan bukti tambahan bahwa bank sentral berencana memperlambat laju kenaikan agresif suku bunga pada bulan depan. Selama pidato di acara hybrid Brookings Institution, Powell menyatakan bahwa dampak dari kenaikan suku bunga Fed yang cepat belum terasa. "Jadi, masuk akal untuk menurunkan laju kenaikan suku bunga kami saat kami mendekati tingkat pengetatan yang akan cukup untuk menurunkan inflasi," ujar Powell dalam sambutannya. "Waktu untuk menurunkan laju kenaikan suku bunga segera terjadi setelah rapat Desember." Namun, kepala Fed tersebut berpendapat bahwa waktu perlambatan laju kenaikan suku bunga kurang signifikan daripada seberapa jauh bank sentral perlu menaikkan suku bunga dan berapa lama yang diperlukan untuk mempertahankan kebijakan pada level pembatasan. "Kemungkinan pulihnya stabilitas harga akan membutuhkan kebijakan di level pembatasan selama beberapa saat," jar Powell. "Sejarah sangat memperingatkan kita atas kebijakan pelonggaran sebelum waktunya. Kami akan tetap di jalur ini hingga pekerjaan selesai." Sementara bank sentral tampaknya akan memperlambat laju kenaikan suku bunga, Powell menyatakan suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi daripada prakiraan pejabat Fed setelah rapat September. Saat itu, pejabat Fed memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya pada 4,6 persen pada 2023 sebelum diturunkan menjadi 3,9 persen pada 2024. Powell mengulangi rencana Fed untuk menaikkan suku bunga ke level yang cukup membatasi guna mengembalikan inflasi ke target 2 persen bank sentral. Dengan memperhatikan alur inflasi masih sangat tidak pasti, bagaimanapun, Powell mengatakan ada juga ketidakpastian yang cukup besar terkait level yang cukup. Rapat kebijakan moneter The Fed berikutnya dijadwalkan pada 13-14 Desember, dengan FedWatch Tool CME Group yang kini menunjukkan peluang kenaikan suku bunga 50 basis poin sebesar 72,3 persen dan peluang sebesar 27,7 persen atas kenaikan suku bunga 75 basis poin kelima berturut-turut.