30.11.202219:06:00UTC+00Minyak Berjangka Naik Tajam Seiring Penurunan Persediaan Minyak Mentah

Minyak mentah berjangka ditutup naik pada hari Rabu setelah data menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah di AS pada pekan yang berakhir 25 November. Ekspektasi meningkatnya permintaan dari China, dan melemahnya dolar juga berkontribusi terhadap kenaikan harga minyak. Minyak Mentah West Texas Intermediate berjangka untuk Januari ditutup menguat $2,35 atau sekitar 3% pada $80,55 per barel. Namun, dalam skala bulanan kontrak tersebut membukukan penurunan. Minyak mentah Brent berjangka naik $2,75 atau 3,25% pada $87,00 per barel beberapa saat yang lalu. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) AS pagi ini menunjukkan persediaan minyak mentah di AS turun hampir 13 juta barel pekan lalu, penurunan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 21 Juni 2019. Data EIA juga menunjukkan stok bensin naik 2,77 juta barel pekan lalu, sementara stok sulingan naik 3,55 juta barel. Output dari OPEC turun pada bulan November. Menurut laporan, kelompok tersebut memompa 29,01 juta barel per hari dalam sebulan, turun 710.000 barel per hari dari Oktober. Pasar kini menunggu pertemuan OPEC+ (Organisasi Negara Pengekspor Minyak, dan sekutu mereka) mendatang, yang dijadwalkan berlangsung secara virtual pada hari Minggu, 4 Desember.