01.03.202320:56:00UTC+00Dolar Turun Terhadap Para Pesaing Utamanya

Dolar AS bergerak turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada hari Rabu, terbebani oleh data pabrik Tiongkok yang optimis. Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, dalam pidatonya di Konferensi Biaya Hidup dari Brunswick Group di London mengatakan bahwa suku bunga mungkin perlu terus dinaikkan untuk mencapai target inflasi Inggris secara berkelanjutan. Joachim Nagel dari ECB hari ini mengatakan bahwa bank sentral mungkin memerlukan kenaikan suku bunga yang signifikan setelah bulan Maret untuk memerangi inflasi yang tinggi. Indeks Manajer Pembelian manufaktur resmi Tiongkok naik menjadi 52,6 dari 50,1 pada Januari, menghancurkan ekspektasi setelah negara itu tiba-tiba mencabut pembatasan COVID-19. Aktivitas non-manufaktur Tiongkok juga tumbuh lebih pesat di bulan Februari dan indeks sektor swasta dari Caixin/S&P menunjukkan aktivitas pabrik meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, membantu meredakan ketakutan investor atas kenaikan suku bunga. Sebuah laporan dari Institute for Supply Management menunjukkan PMI manufaktur naik tipis menjadi 47,7 di bulan Februari dari 47,4 di bulan Januari, angka di bawah 50 masih menandakan kontraksi. Para ekonom memperkirakan indeks ini naik tipis ke 48,0. Laporan tersebut juga menunjukkan indeks harga melonjak menjadi 51,3 di bulan Februari dari 44,5 di bulan Januari, yang menunjukkan harga bahan mentah naik setelah turun selama empat bulan berturut-turut. Indeks dolar turun ke level terendah 104.09 pada hari sebelumnya, berada pada 104.39 beberapa waktu lalu, turun hampir 0,5% dari penutupan sebelumnya. Terhadap Euro, dolar melemah menjadi 1.0670 dari 1.0578. Dolar sedikit turun terhadap Pound Sterling di 1.2028. Terhadap mata uang Jepang, dolar sedikit berubah pada 136.21 yen. Terhadap Aussie, dolar diperdagangkan pada 0.6760, turun hampir 0,5% dari penutupan sebelumnya.