27.03.202320:34:00UTC+00Dolar Turun Saat Sentimen Risiko Membaik

Dolar AS berubah dalam kinerja lemah di hari Senin seiring kekhawatiran yang melonggar mengenai masalah sektor perbankan membantu mengangkat sentimen dan mendorong investor untuk mencari aset yang lebih berisiko seperti ekuitas. Saham global naik setelah Federal Deposit Insurance Corp. atau FDIC mengumumkan perjanjian, dibawah afiliasi First-Citizens Bank & Trust Co., dengan First Citizens BancShares, Inc., akan membeli seluruh deposit dan pinjaman dari Silicon Valley Bridge Bank, N. A. keluar dari penerima FDIC. Sentimen juga di dukung setelah pejabat Fed AS mengatakan tidak ada indikasi bahwa tekanan keuangan memburuk. Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan AS mengatakan sistem perbankan AS "sehat dan tangguh" meskipun ada tekanan pada beberapa institusi. Kanselir Jerman Olax Scholz mengatakan dalam konferensi pers di Brussel bahwa Deutsche Bank tetap menguntungkan dan tidak ada alasan untuk meragukan masa depannya. Indeks dolar turun ke 102,84, turun sekitar 0,28%, setelah naik lebih tinggi di satu poin selama sesi Asia. Terhadap Euro, dolar melemah sebesar 1,0801 dari penutupan sebelumnya dari 1,0762. Dolar trading di 1,2291 terhadap Pound Sterling, turun dari 1,2232. Terhadap mata uang Jepang, dolar naik ke ketinggian lima hari, naik ke 131,78 yen, sebelum memangkas beberapa kenaikan. Saat ini trading di 131,58 yen, naik 0,66% dari penutupan sebelumnya. Terhadap Aussie, dolar trading di 0,6651, sedikit turun dari 0,6646. Franc Swiss lebih kuat di CHF 0,9156 per dolar, naik dari CHF 0,9199. Terhadap Loonie, dolar lemah di C$1,3657, seiring harga minyak yang naik tajam terkait kekhawatiran pasokan. Harga minyak naik lebih tinggi ditengah kekhawatiran yang turun pada krisis perbankan dan komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa ia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus.