25.05.202318:12:00UTC+00Emas berjangka diperdagangkan lebih rendah sementara dolar melanjutkan kenaikan

Emas berjangka diperdagangkan lebih rendah pada hari Kamis, sehingga memperpanjang kerugian menjadi empat sesi beruntun, sementara dolar naik di tengah kekhawatiran mengenai paflon utang AS dan meningkatnya kekhawatiran mengenai ekonomi Eropa. Ketua Dewan Perwakilan AS, Kevin McCarthy, yang mewakili negara bagian California, mengatakan kepada wartawan bahwa ada dua pihak yang tetap "jauh", dengan pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai permintaan Partai Republik untuk pemotongan pengeluaran. Hanya tinggal satu pekan - termasuk akhir pekan - Menteri Keuangan AS Janet Yellen menegaskan peringatannya bahwa AS dapat mengalami kesulian dalam membayarkan tagihan-tagihannya. Fitch Ratings menempatkan kredit "AAA" pada status "rating watch negative," yang mensinyalkan risiko penurunan kelayakan kredit AS. Indeks dolar melonjak ke 104,31, naik hampir 0,4%, sebelum turun tipis. Emas berjangka untuk bulan Juni berakhir lebih rendah sebanyak $20,90 atau sekitar 1,1% di $1.943,70 per ounce, pencapaian terendah dalam 2 bulan. Perak berjangka untuk bulan Juni berakhir turun $0,330 di $22,910 per ounce, sementara Tembaga berjangka untuk bulan Juli diperdagangkan di $3,5880 per pound, naik $0,0265. Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA mengatakan harga emas melemah setelah banyak data ekonomi mendukung argumen bahwa ekonomi akan terus mendorong tekanan inflasi dan menjamin lebih banyak pengetatan Fed. "Tampaknya Wall Street memperkirakan satu lagi kenaikan suku bunga Fed karena konsumen terlalu kuat dan itu tidak akan cepat berubah karena pasar tenaga kerja melemah secara perlahan," tambahnya. "Jika saham terus mengalami kenaikan, itu bisa menjaga tekanan pada emas, dengan support utama datang dari wilayah $1950. Putaran data inflasi berikutnya mungkin tidak membantu emas, tetapi pada akhirnya tekanan pasar plafon utang yang signifikan akan menyebabkan beberapa aliran safe haven untuk emas," jelas Moya.