06.06.202309:44:00UTC+00Harga minyak jatuh karena kehawatiran pertumbuhan

Harga minyak turun hampir 2 persen pada hari Selasa di tengah kekhawatiran bahwa resesi berkepanjangan di negara maju yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga dapat membebani permintaan global. Harga minyak mentah berjangka acuan Brent turun 1,9 persen menjadi $75,25 per barel, sementara minyak mentah berjangka WTI turun sedikit di atas 2 persen menjadi $70,69. Dorongan bullish dari pengurangan produksi OPEC+ mereda terhadap gambaran permintaan yang lebih lemah dari perkiraan. Sektor jasa AS hampir tidak tumbuh pada bulan Mei dan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur naik sedikit lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan April, menghidupkan kembali kekhawatiran tentang inflasi dan potensi resesi. Kekhawatiran suku bunga kembali mengemuka setelah Reserve Bank of Australia di luar dugaan menaikkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin dan membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan lebih lanjut, mengatakan inflasi masih terlalu tinggi. Data pesanan industri Jerman serta angka penjualan ritel Zona Euro dan Inggris semuanya mengecewakan - menambah suasana pasar yang waspada. Di tengah meningkatnya hambatan ekonomi makro, para trader mengalihkan fokus ke pertemuan bank sentral tingkat tinggi yang dijadwalkan minggu depan, termasuk Fed dan ECB. Pelaku pasar percaya bahwa Federal Reserve AS mungkin melewatkan kenaikan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan minggu depan. Laporan inflasi utama akan menjadi sorotan minggu depan, karena data tersebut dapat memengaruhi apakah Fed melanjutkan kenaikan suku bunga bulan depan. Presiden ECB Christine Lagarde telah menegaskan kembali bahwa terlalu dini untuk menyebut puncak inflasi inti meskipun adanya "tanda-tanda moderasi".