04.12.202318:30:00UTC+00Emas Turun Setelah Mencapai Rekor Tertinggi, Turun Tajam

Harga emas turun pada hari Senin setelah mencatat rekor tertinggi di sesi Asia, karena dolar terus naik meskipun kekhawatiran atas prospek suku bunga mereda. Harga emas sebelumnya sempat naik ke level tertinggi sepanjang masa di $2.151,20, didukung oleh harapan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga lebih cepat daripada ekspektasi. Pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell, pada minggu lalu bahwa inflasi bergerak ke arah yang benar juga membantu. Namun, emas batangan kemudian melemah karena dolar menguat, menguat ke 103.85, naik sekitar 0,55% dari penutupan sebelumnya. Emas berjangka untuk bulan Februari ditutup turun $47,50 pada $2,042.20 per ounce, turun hampir $100 dari rekor tertinggi yang tercatat beberapa jam sebelumnya. Perak berjangka untuk bulan Maret ditutup turun sebesar $0,950 pada $24,907 per ounce, sementara tembaga berjangka untuk bulan Maret ditutup pada $3,8355 per pon, turun $0,0960 dari penutupan sebelumnya. "Mungkin kombinasi dari pending order di atas harga tertinggi sebelumnya dan momen tidak likuid di pasar berkontribusi terhadap pergerakan yang sangat fluktuatif, dengan logam kuning yang kini diperdagangkan kembali di sekitar rekor tertinggi sebelumnya," ujar Craig Ernam, Analis Pasar Senior di OANDA, Inggris & EMEA. Para trader sekarang menantikan rilis laporan tenaga kerja bulanan Departemen Tenaga Kerja yang diawasi ketat pada hari Jumat. Para ekonom saat ini memperkirakan bahwa lapangan kerja akan meningkat sebanyak 180.000 pada bulan November setelah meningkat sebanyak 150,000 pada bulan Oktober, sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan bertahan pada 3,9%. Laporan aktivitas sektor jasa, lapangan kerja sektor swasta, klaim pengangguran mingguan, dan sentimen konsumen juga mungkin menarik perhatian dalam beberapa hari mendatang.