14.12.202321:00:00UTC+00Data Tiongkok Dijadwalkan Rilis Jumat

Tiongkok dijadwalkan merilis serangkaian data pada hari Jumat, menyoroti hari yang sibuk bagi aktivitas ekonomi Asia-Pasifik. Data yang tersedia di antaranya angka produksi industri, penjualan ritel, investasi aset tetap, dan pengangguran pada bulan November. Produksi industri diperkirakan meningkat 5,7 persen per tahun, naik dari 4,6 persen pada bulan Oktober. Penjualan ritel disebut naik sebesar 12,5 persen per tahun, naik dari 7,6 persen pada bulan sebelumnya. FAI diperkirakan naik sebesar 3,0 persen per tahun, naik dari 2,9 persen pada bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran disebut stabil di angka 5,0 persen. Indonesia akan menyajikan angka impor, ekspor, dan neraca perdagangan bulan November. Impor diperkirakan turun 0,7 persen per tahun setelah turun 2,42 persen di bulan Oktober. Ekspor disebut turun 9,4 persen per tahun setelah turun 10,43 persen pada bulan sebelumnya. Surplus perdagangan dipatok sebesar $3,20 miliar, turun dari $3,48 miliar pada bulan sebelumnya. Jepang akan memperoleh hasil indeks aktivitas industri tersier untuk bulan Oktober; pada bulan September, skor indeks ini sebesar 2,10. Jepang juga akan memperoleh data awal indeks manufaktur dan jasa dari Jibun Bank untuk bulan Desember; sebelumnya, skornya masing-masing sebesar 48,3 dan 50,8. Korea Selatan akan merilis angka impor, ekspor, dan neraca perdagangan bulan November. Pada bulan Oktober, impor turun 11,6 persen dibandingkan tahun lalu dan ekspor naik 7,8 persen per tahun sehingga menghasilkan surplus perdagangan sebesar $3,80 miliar. Australia akan memperoleh data awal untuk indeks manufaktur dan jasa dari Judo Bank untuk bulan Desember; sebelumnya, skornya masing-masing sebesar 47,7 dan 46,0.