16.01.202418:05:00UTC+00Kontrak Berjangka Emas Ditutup Lebih Rendah karena Kenaikan Dolar

Harga emas menurun pada hari Selasa ketika dolar naik setelah komentar dari Christopher Waller, Gubernur Federal Reserve, menimbulkan kekhawatiran bahwa the Fed mungkin tidak akan memotong suku bunga secepat yang awalnya diharapkan.

Waller mengatakan bahwa pemotongan suku bunga kemungkinan akan terjadi tahun ini, tetapi menambahkan bahwa bank sentral dapat mengambil waktu untuk melonggarkan kebijakan moneter. Ia mengatakan bahwa proses ini seharusnya "dikalibrasi dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa."

Komentar dari beberapa pejabat bank teratas di Eropa juga tampaknya menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga kemungkinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Indeks dolar melonjak menjadi 103,43, naik lebih dari 1%.

Kontrak berjangka emas untuk bulan Februari ditutup turun $21,40 menjadi $2.030,20 per ons.

Kontrak berjangka perak untuk bulan Maret ditutup lebih rendah sebesar $0,236 menjadi $23,093 per ons, sementara kontrak berjangka tembaga untuk bulan Maret ditutup pada $3,7665 per pound, naik $0,0260.

Joachim Nagel dari Bank Sentral Eropa mengatakan pada hari Senin bahwa inflasi masih tinggi dan masih terlalu dini untuk membahas pemotongan suku bunga.

Selain itu, Robert Holzmann, anggota Dewan Gubernur ECB, memperingatkan bahwa mungkin tidak akan ada pemotongan suku bunga tahun ini.

Francois Villeroy de Galhau, Gubernur Bank Sentral Prancis, mengatakan di Davos bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas inflasi, tetapi langkah selanjutnya ECB kemungkinan akan memotong suku bunga pada tahun ini.

Dalam berita ekonomi hari ini, laporan dari Federal Reserve Bank of New York mengatakan bahwa Indeks Manufaktur Negara Bagian New York turun menjadi -43,7 pada Januari, pembacaan terendah sejak Mei 2020.