16.01.202419:14:00UTC+00Kontrak Berjangka Minyak Ditutup Turun karena Dolar Menguat dan Prakiraan Cuaca yang Lebih Hangat

Kontrak berjangka minyak ditutup lebih rendah pada hari Selasa, turun dari level awal karena dolar yang lebih kuat dan diperkirakan bahwa cuaca di AS akan lebih dingin dari biasanya sehingga memberikan tekanan pada harga minyak.

Meteorolog melaporkan bahwa cuaca di AS diproyeksikan akan berubah dari lebih dingin dari biasanya pekan ini menjadi lebih hangat dari biasanya pada bagian akhir bulan ini.

Dolar melonjak lebih tinggi akibat harapan yang memudar tentang pemotongan suku bunga awal setelah beberapa komentar yang hawkish dari pejabat bank sentral.

Kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate ditutup turun $0,28 menjadi $72,40 per barel.

Kontrak berjangka minyak Brent turun sedikit $0,05 menjadi $78,10 per barel beberapa saat yang lalu.

Harga minyak naik lebih awal dalam hari ini karena kekhawatiran yang berlanjut tentang gangguan pasokan yang mungkin terjadi akibat serangan oleh militan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Pemberontak Houthi menembakkan rudal yang menghantam kapal yang dimiliki oleh AS pada hari Senin tepat di lepas pantai Yaman di Teluk Aden.

Sementara itu, militer Israel telah mengakhiri fase "intensif" operasi di utara Gaza dan akan segera melakukan hal yang sama di selatan Gaza, ujar menteri pertahanan negara tersebut.

Data inventaris mingguan dari American Petroleum Institute (API) dan U.S. Energy Information Administration (EIA) masing-masing akan dirilis pada Rabu dan Kamis, satu hari lebih lambat dari biasanya karena libur pasar AS pada hari Senin untuk peringatan Martin Luther King Jr. Day.