14.11.201606:00:00UTC+00Goldman perkirakan potensi stagflasi di bawah kepemerintahan Trump

Goldman Sachs Group Inc. menyatakan bahwa sejumlah ajuan dari presiden AS terpilih Donald Trump dapat memberikan peningkatan pada pertumbuhan ekonomi AS dalam waktu dekat, sementara kebijakan lainnya terlihat dapat mengimbangi keuntungan tersebut dan memiliki dampak negatif dalam jangka panjang.

Kemenangan yang mengejutkan dari Trump dalam pemilihan telah memicu kenaikan pada saham dan telah menggelincirkan perkiraan inflasi berbasis pasar dikarenakan Presiden terpilih diantisipasi akan mengeluarkan gelombang pemangkasan pajak dan meningkatkan infrastruktur serta pembelanjaan surat-surat berharga yang diyakini dapat merangsang pertumbuhan ekonomi sebanyak 3,5% dalam angka tahunan, pada rata-rata.

Namun demikian, kondisi perdagangan yang semakin mengetat dan berkurangnya imigrasi di bawah kepresidenannya telah menimbulkan kemungkinan stagflasi, dimana harga terlihat akan menaik secara bersamaan dengan angka pengangguran sementara pertumbuhan ekonomi stagnan, ekonom Goldman memperingatkan.

Tetap saja, para ekonom tidak mengharapkan Trump untuk menetapkan seluruh janji kampanyenya. Dengan mempertimbangkan skenario ini, para ekonom memperkirakan sebuah skenario dimana ada sebuah penyusutan kecil dalam dukungan fiskal, sebuah kemerosotan dalam angka imigrasi dan pembatasan dagang tambahan. Di bawah skenario ini, pemangkasan pajak awalnya akan menaikan GDP namun pertumbuhan akan melambat dalam pertengahan tahun kedua.

Para pemberi pinjaman lainnya seperti HSBC Plc juga telah memperingatkan mengenai potensi stagflasi di bawah kepresidenan Trump.