31.01.201723:06:00UTC+00Profit tahunan Exxon turun terkait rendahnya harga bahan bakar dan write-off ladang gas

Exxon Mobil, perusahaan minyak dan gas terbesar dunia, melaporkan profit yang terpangkas setengahnya di 2016, saat harga minyak dan gas alam yang rendah di dua tahun terakhir membebani performa keuangannya.

Menurut perusahaan tersebut, profit turun 51% ke $7,8 miliar di tahun sebelumnya. Exxon Mobil juga menghapus pembukuan (write off) sebesar $2 miliar dari nilai pasar ladang gas di AS yang terletak di Rocky Mountains.

Mantan CEO Exxon, Rex Tillerson, akan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS setelah ia dinominasikan untuk posisi tersebut oleh Presiden baru AS Donald Trump.

Darren Woods, yang menggantikan Tillerson sebagai CEO, mengatakan bahwa hasil keuangan sangat terbebani oleh tren penurunan harga komoditas yang berlarut-larut dan biaya kerusakan untuk ladang-ladang gas yang belum berkembang.

Meski menerima hasil yang mengecewakan, para pemegang saham Exxon Mobil mendapatkan $12,5 miliar dividen untuk 2016. Penghapusan pembukuan untuk ladang gas adalah respon terhadap tekanan dari para regulator AS setelah SEC pada September menanyakan kepada perusahaan tersebut mengapa perusahaan belum menurunkan nilai pembukuan beberapa asetnya saat pasar minyak menurun.