31.01.201818:33:00UTC+00Fed mempertahankan kebijakan suku bunga seiring dengan berakhirnya era Yellen

Dalam rapat finalnya sebagai pimpinan bank sentral AS, Janet Yellen dan Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah, sehingga menempatkan Federal Reserve pada jalurnya untuk kenaikan suku bunga lanjutan paling cepat di Maret sementara memprediksi inflasi akan naik di tahun ini.

Fed mengatakan mengantisipasi ekonomi akan tumbuh moderat dan pasar tenaga kerja akan mempertahankan kekuatannya di tahun ini, dengan melihat kenaikan kuat ketenagakerjaan, belanja konsumen dan investasi modal.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah rapat kebijakan selama dua hari, Fed memperkirakan inflasi naik di tahun ini dan stabil pada skala 12 bulan. Bank sentral AS tersebut mencatat bahwa indeks inflasi berbasisi pasar naik dalam beberapa bulan terakhir.

Target suku bunga untuk federal funds saat ini sebesar 1,25 persen sampai 1,50 persen.

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan dampak potensial perombakan pajak pemerintahan Trump terhadap pertumbuhan ekonomi dan tidak menyuarakan kekhawatiran mengenai target inflasi yang terlampaui.

Selain itu, komite penetapan suku bunga bank sentral dengan suara bulat memilih Jerome Powell untuk menggantikan Yellen mulai 3 Februari. Powell yang sebelumnya bekerja dekat dengan Yellen sebagai seorang gubernur Fed, dicalonkan oleh Presiden Donald Trimp dan disetujui oleh Senat AS.

Powell diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan-kebijakan yang dianut oleh Yellen, yang memulai peralihan bertahap kebijakan suku bunga mendekati nol untuk mendorong ekonomi tumbuh kembali dari resesi 2007-2009.

Ekuitas AS naik tipis setelah pernyataan sikap dari Fed sebelum akhirnya memangkas kenaikan. Futures suku bunga jangka pendek menunjukkan trader menambah sedikit taruhan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2018 yang dimulai di Maret.