04.02.201819:58:00UTC+00Estimasi laba korporasi AS naik di tengah penjualan pasar saham

Indeks-indeks saham utama Wall Street mengalami penjualan besar-besaran, dengan mengalami pekan terburuk mereka dalam dua tahun sementara yield obligasi melonjak dan kekhawatiran baru akan inflasi menekan sentimen investor.

Meski begitu, proyeksi penghasilan korporasi tetap naik.

Estimasi untuk penghasilan, salah satu faktor yang mendorong pergerakan harga saham, naik pesat karena analis mempertimbangkan manfaat dari perombakan pajak AS.

Optimisme mengenai estimasi mengalihkan perhatian investor-investor yang gelisah, yang berharap penghasilan yang kuat dapat meningkatkan valuasi saham dan menekan kekhawatiran terkait kenaikan yield obligasi dan peluang kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Kenaikan bunga pinjaman secara umum berarti bunga pinjaman yang lebih tinggi untuk perusahaan.

Pekan ini, kekhawatiran akan bunga yang lebih tinggi membayangi sentimen laba yang optimis sementara indeks saham acuan S&P 500 turun 3,9 persen dan menimbulkan kekhawatiran akan penurunan yang lebih dalam.

Dengan sekitar 50 persen perusahaan dalam indeks S&P 500 yang belum merilis hasil fiskal di triwulan keempat dan kemungkinan memberikan panduan untuk tahun fiskal 2018, estimasi laba kemungkinan akan terus naik.

Pertumbuhan laba triwulan pertama untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 kini terlihat di 17,7 persen, menurut data Reuters, naik dari 11,7 persen pada 20 Desember. Pertumbuhan pendapatan untuk tahun ini sebesar 18,2 persen, naik dari 11,5 persen pada 20 Desember.