Rencana trading untuk 22/01/2019:

Dengan tidak adanya topik lain, para investor mengungkapkan kekhawatiran mengenai pemulihan global dan menggeser fokus menjauh dari aset berisiko. Pasar saham didominasi oleh tren bearish.

Suramnya suasana memicu laporan IMF terbaru, yang menurunkan prakiraan pertumbuhan global untuk tahun 2019 dan 2020, membenarkan putusan tersebut dengan pertumbuhan yang lebih rendah dari prakiraan di China dan zona euro. Menurut IMF, usaha yang gagal untuk mengurangi tensi lebih lanjut dapat membuat perekonomian globak tidak stabil. Di Asia, penurunan didominasi oleh pasar China, di mana Shanghai Composite kehilangan 1,4%. Di Jepang, Nikkei225 turun 0,5%. Di pasar valuta asing, kami memiliki tanda-tanda klasik kenaikan penghindaran risiko. Penguatan JPY dan USD dan pelemahan mata uang-mata uang komoditas - hampir semua AUD, NZD dan CAD.

Pada Selasa, 22 Januari, kalender acara penuh dengan perilisan data penting. Inggris akan merilis data Claimant Count Change, data Indeks Penghasilan Rata-rata dan data Pinjaman Bersih Sektor Swasta. Jerman akan merilis data Survei ZEW, bersama dengan zona euro. Kanada akan merilis data Penjualan Grosir dan AS akan menyajikan data Penjualan Rumah yang Ada.

Analisis GBP/JPY untuk 22/01/2019:

Inggris akan merilis angka Claimant Count Change. Claimant Count Inggris merilis data orang pribadi yang kehilangan pekarjaan dan yang tengah mengklaim tunjangan pengangguran. Pelaku pasar memperkirakan angka tersebut turun dari 21,9 ribu pada bulan lalu menjadi 20,1 ribu. Indeks Penghasilan Rata-rata diperkirakan tetap tidak berubah di level 3,3% m/m.

Dalam berita lainnya, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, menjanjikan bahwa dirinya akan lebih terbuka terhadap parlemen selama negosiasi Brexit. Selama pidatonya di House of Commons, ia tidak mengemukakan rencana yang jelas atas tindakan selanjutnya untuk menghindari backstop. Rencana tersebut juga menolak untuk sepenuhnya mengecualikan opsi meninggalkan UE tanpa perjanjian namun menentang penundaan Brexit dan mengulang referendum. Terlepas dari hal ini, GBP menguat setelah pidato tersebut, sebab para investor berharap bahwa May mungkin terpaksa akan berkompromi. Kegagalan untuk menyajikan rincian rencana B mungkin menjadi katalis untuk mengambil alih negosiasi oleh parlemen.

Kini mari kita lihat gambaran teknikal GBP/JPY pada kerangka waktu H4. Pasar akan menguji zona support teknikal kunci yang terletak antara level 140,45 - 140,68 dengan level Fibo retracement 50% yang lama di tengahnya di 140,55. Semua level ini membuat support kuat dan setiap penembusan zona ini akan memiliki konsekuensi langsung.

Skenario bearish memperkirakan aksi jual ke support teknikal selanjutnya di level 138,47, namun jika bull akan mempertahankan zona ini dengan baik, maka skenario bullish memperkirakan pantulan dari zona ini dan kelanjutan tren naik ke ayunan titik tertinggi di level 142,23. Inilah mengapa level ini patut diawasi dan bergabung dengan pihak pasar yang menang.