USD/JPY berhasil mendapat momentum bullish setelah harga bertolak dari area 109,50 dengan penutupan harian. Pasangan ini diperkirakan akan diperdagangkan di bawah tekanan naik dalam beberapa hari mendatang. Jepang rilis laporan PDB, USD/JPY diperkirakan akan diperdagangakan dengan volatilitas lebih tinggi dengan USD yang akan bertanggung jawab atas penguatan harga.

USD kehilangan momentum pada bulan Maret karena Federal Reserve mengkonformasi niatnya untuk mempertahankan suku bunga tahun ini. Selain itu, sejumlah laporan ekonomi makro yang lemah dari AS menurunkan sentimen pasar dari mata uang AS. Setelah FED menaikkan suku bunga 4 kali pada tahun 2018, regulator ini memperlunak retorikanya. Pada awal 2019, bank sentral AS ini diperkirakan setidaknya akan menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun ini. Menurut anggota Fed, Bostic, terdapat juga kemungkinan pemangkasan suku bunga pada 2019. Skenario tersebut tentunya bearish bagi mata uang AS. Besok, laporan PDB AS akan rilis. Perekonomian diperkirakan akan turun menjadi 2,4% dari angka sebelumnya 2,6%. Jika angka nyata sesuai dengan prakiraan, itu akan menjadi tanda parahnya penurunan ekonomi AS. Jadi, data negatif mungkin meningkatkan volatilitas di pasar.

Di sisi lain, Bank of Japan saat ini tengah menghadapi tantangan yang kian meningkat karena para pimpinan tengah mendiskusikan target inflasi yang lebih tinggi dari 2%. Jepang sangat bergantung pada impor untuk kebutuhan energinya. Dengan demikian, indeks harga konsumen inti dipengaruhi ketergantungan Jepang terhadap harga minyak. Di belakang perang dagang antara AS dan China, keseluruhan ekspor Jepang juga terpengaruh. Oleh karena itu, perdagangan luar negeri yang menurun menyebabkan pelemahan ekonomi domestik. Baru-baru ini laporan CPI Inti BOJ rilis dengan penurunan menjadi 0,4% dari angka sebelumnya 0,5% dan SPPI meningkat menjadi 1,1% dari nilai sebelumnya 1,0%, namun gagal memenuhi ekspektasi 1,2%. Laporan-laporan dari Jepang yang lebih penting akan menyusul pada Jumat, seperti laporan CPI Inti Tokto dan Tingkat Pengangguran, yang diperkirakan akan stabil. Jadi, JPY diperkirakan maish akan berjuang.

Kesimpulannya, USD diperkirakan akan mendapat momentum, sementara JPY akan berjuang untuk menguat. Pelemahan JPY disebabkan oleh laporan-laporan ekonomi yang pesimis. Namun, pembacaan laporan PDB AS akan meningkatkan volatilitas yang mungkin memancing momentum pembalikkan yang bullish dalam beberapa hari mendatang.

Kini mari kita lihat pandangan teknikal. Saat ini harga diperdagangkan di atas titik 110,50 setelah menguji kembali level tersebut sebagai support. Level dinamis EMA 20 mempertahankan harga lebih tinggi. Harga membentuk formasi Pin Bar dari area yang sama. Karena harga tetap di atas area support 110,00-50, bias bullish diperkirakan akan berlanjut dengan target menuju area resistance 111,50-112,00, meski volatilitas yang lebih tinggi mungkin akan diamati sepanjang jalan.