Pasangan USD/JPY telah berkonsolidasi di tepi area 112,00 selama beberapa hari. Nantinya, pasangan ini kemungkinan akan menunjukkan Pembalikkan Bearish serta tren bullish yang kuat.

Dolar AS tampak cukup tidak menentu jelang rilis laporan-laporan PDB yang dijadwalkan pekan ini. US Advance GDP diperkirakan akan tetap sebesar 2,2%, sementara Advance GDP Price Index – diperkirakan akan turun ke 1,3% dari angka sebelumnya, 1,8%. Menurut model Atlanta Federal Reserve GDPNOW Forecast, perekonomian AS tumbuh dengan tingkat tahunan 2,8% pada kuartal pertama yang dikarenakan penjualan ritel domestik naik dengan laju terkuat pada bulan Maret. Presiden AS, Donald Trump, dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, akan bertemu di Gedung Putih untuk perbincangan dagang AS-Jepang. Hasilnya mungkin berpengaruh pada stabilitas perekonomian AS. Selain itu, laporan Pesanan Barang Tahan Lama Inti AS akan rilis pekan ini. Diperkirakan terjadi kenaikan menjadi 0,2% dari angka negatif sebelumnya, -0,1%, dan indeks Pesanan Barang Tahan lama akan meningkat menjadi 0,7% dari angka negatif sebelumnya, -1,6%.

Laporan US Existing Home Sales hari ini akan menunjukkan penurunan menjadi 5,31 juta dari angka sebelumnya 5,51 juta. Dalam hal ini, USD mungkin berjuang untuk mempertahankan momentum atas JPY dalam beberapa hari mendatang.

Di sisi lain, Bank of Japan akan merilis Keputusan Tingkat Kebijakan bersama dengan Laporan Outlook dan Laporan Kebijakan Moneter pada pekan ini. Namun, berita ini sepertinya tidak akan berdampak besar. Bank memperkirakan inflasi akan tetap di bawah target 2% sepanjang tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2022. Prakirana tersebut mencerminkan kebingungan regulator karena inflasi yang lemah memaksa negara untuk mempertahankan kebijakan yang sangat longgar.

Menteri ekonomi Jepang, Motegi, baru-baru ini menyatakan kesepakatan perdagangan AS-Jepang diperkirakan akan menurunkan defisit perdagangan dan membantu ekonomi untuk mendapatkan momentum. Output pabrik Jepang bulan Maret diperkirakan akan tergelincir untuk pertama kalinya dalam dua bulan, meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan kebijakannya karena bertaruh pada pemulihan ekonomi bertahap meskipun ada risiko yang meningkat. Laporan BOJ Core CPI yang rilis besok diperkirakan akan naik hingga 0,5% dari nilai sebelumnya 0,4%, dan laporan SPPI hari Rabu tidak akan berubah, tetap sebesar 1,1%.

Berkenaan dengan skenario saat ini, pasangan ini kemungkinan akan cukup volatil pada pekan ini, di tengah rilis laporan BOJ's Policy Rate dan US Advance GDP. Jika laporan-laporan ekonomi AS mengeluarkan hasil negatif, yen kemungkinan akan menguat.

Kini mari kita lihat pandangan teknikal. Pasangan ini saat ini diperdagangkan di tepi area resistance 112,00, dan telah mencoba menembus ke atas selama beberapa hari. Harga saat ini membentuk Divergensi Reguler Bearish yang menandakan sentimen bearish dalam beberapa hari mendatang. Dengan demikian, pasangan ini diantisipasi akan bergerak lebih rendah ke area support 111,50 dan kemudian ke area 110,50. Selama harga tetap di bawah area 112,00, bias bearish diperkirakan akan berlanjut.