USD berhasil meraih kembali momentum impulsif terhadap JPY setelah rilis laporan ekonomi positif yang menarik sentimen pasar dan menguntungkan USD. Pekan depan, para trader fokus pada agenda penting bagi USD, rapat kebijakan the Fed yang dapat berakhir dengan keputusan penurunan suku bunga.

Kemarin, laporan Pesanan Barang Tahan Lama AS rilis dengan lonjakan menjadi 2,0% dari nilai negatif sebelumnya sebesar -2,3%, jauh lebih kuat dari prakiraan pertumbuhan moderat 0,8%. Pesanan Barang Tahan Lama Inti melonjak ke 1,2% dari angka sebelumnya 0,4% yang diperkirakan turun ke 0,2%. Selain itu, laporan Persediaan Grosir Awal menyajikan hasil positif dengan penurunan ke 0.2% dari angka sebelumnya 0,4%. Klaim Pengangguran juga memiliki hasil positif dengan penurunan menjadi 206.000 dari angka sebelumnya 216.000.

Federal Reserve banyak diperkirakan akan menurunkan suku bunga setidaknya 25 poin pekan depan karean perekonomian global tengah menghadapi perlambatan di tengah tekanan perdagangan dan geopolitik. Pasar saham naik karena harapan pelonggaran kebijakan, terlepas dari tanda-tanda jelas bahwa konflik dagang dan ketidakpastian geopolitik merusak investasi. Perekonomian AS kemungkinan meningkat dengan laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun pada kuartal kedua seiring percepatan biaya kosnsumen yang mungkin diimbangi oleh laporan dan investasi bisnis yang lemah. Pertumbuhan moderat yang diantisipasi akan menjadi latar belakang peningkatan risiko terhadap outlook ekonomi, terutama dari perang dagang antara AS dan China. Faktor-faktor tersebut dapat meyakinkan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga pada Rabu depan untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Di sisi lain, Jepang menyajikan beragam laporan-laporan ekonomi, yang mematahkan semangat para investor. Hasilnya, JPY kehilangan dominasi terhadap USD. Perekonomian Jepang tengah mengalami masa sulit sejak awal 2019 karena deflasi berlarut-larut, yang dianggap sebagai fenomena unik bagi Jepang. Selain itu, kenaikan pajak penjualan pada bulan Oktober nampak sebagai langkah yang tidak populer. Terlebih, berita selisih JPY 20 juta antara pembayaran pensiun dan biaya pensiun 30 tahun dilihat disebbakan daya tahan lebih dari penghematan pengembalian yang rendah namun tidak berdampingan dengan baik dalam kedua kasus. Terdapat kebanggaan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugby pada September dan Olimpiade tahun depan.

Survei Tankan terbaru melihat sentimen di antara perusahaan-perusahaan besar di titik terendah tiga tahun pada akhir Juni. Pemerintah melaporkan penurunan ekspor dari tahun ke tahun yang lebih besar dari prakiraan selama tujuh bulan berturut-turut. Bank of Japan telah mengurangi pembelian obligasi dengan sedikit keriuhan, sementara pembelian ekuitasnya mendomuniasi ETF. TIdak ada strategi jalan keluar. Memang, kemungkinan Bank of Japan kembali meningkatkan pembelian JGB jika utang pemerintah membiayai anggaran tambahan untuk menumpulkan dampak kenaikan pajak penjualan. Sebelum akhir pekan, Jepang melaporkan CPI intinya, yang tidak termasuk makanan segar, jatuh ke 0,5% pada Juni, titik terendah dua tahun.

Hari ini, CPI Inti Jepang rilis tetap sebesar 0,9%, yang diperkirakan turun tipis ke 0,8%. Hasil yang tidak berubah tersebut membantu JPY kembali mendapat momentum, namun belum cukup untuk kembali mendapat tekanan untuk melanjutkan tren bearish keseluruhan.

IKHTISAR TEKNIKAL:

Harga saat ini diperdagangkan di atas 108,50 dengan penutupan harian di tangah momentum bullish yang stabil sejak harga sebelumnya memantul dari area support 107,20. Harga naik di atas level dinamis EMA 20, sementara Bullish Divergence telah terbentuk. Diperkirakan harga akan terus naik ke area resistance 109,50-110,00 dalam beberapa hari mendatang.