Eurozone

Peristiwa penting di zona Euro minggu ini adalah pertemuan ECB yang diadakan pada hari Kamis, 26 Juli. Pertemuan ini dianggap sebagai jalan keluar, bahwa kemungkinan setiap perubahan sangat kecil, dan mereka akan lebih memperhatikan pernyataan tentang waktu yang tepat untuk mempertahankan tarif saat ini.

ECB secara langsung menghubungkan kenaikan yang pertama untuk mencapai tingkat inflasi yang tinggi secara konsisten, dan pada saat ini parameter agak negatif - pertumbuhan terutama disebabkan oleh kenaikan harga untuk produk minyak bumi, nilai akarnya adalah sekitar 1%, yang terlalu rendah untuk memulai siklus pengetatan kebijakan. Pada saat yang sama, mempertahankan retorika dovish semakin sulit, karena dengan setiap adanya pertemuan baru, spread of returns antara aset-aset Dollar dan Euro meningkat, spread of yield antara aset-aset Dollar dan Euro tumbuh, dan penundaan proses tersebut dapat mempercepat migrasi modal dari Zona Euro.

Ada faktor lain yang mendorong Draghi untuk mengambil posisi yang lebih hawkish. Inversi kurva imbal hasil di Amerika Serikat semakin mendekat, dinamikanya jelas. Sebanyak tiga kali dalam beberapa dekade terakhir, inversi mendahului resesi baru, dan jika trend saat ini berlanjut, inversi baru akan datang dalam setengah tahun, sebelum resesi.

Dengan demikian, ECB berada pada posisi ambigu - bisa memulai siklus pengetatan kebijakan seiring diindikasikannya resesi baru. Kesimpulan paradoksal ini dari situasi saat ini tidak mengizinkan ECB untuk mengumumkan ke publik mengenai langkah-langkah yang diharapkan, karena mereka bisa dibatalkan sewaktu-waktu.

Maka, ada dua skenario untuk Euro, kedua-duanya buruk, dan ada perpecahan sangat tersembunyi dalam manajemen bank terkait aksi regulator di masa depan. Dengan demikian, fokus bergeser ke konferensi pers Draghi setelah pertemuan, yang mungkin menyebabkan pertumbuhan Euro, karena Draghi tidak mungkin menghindari pergerakan yang lebih hawkish.

Karena pertemuan ECB tidak diperkirakan untuk merilis data makro ekonomi yang penting (perilisan laporan Markit PMI cenderung tidak bisa membawa pasar dari keseimbangan pada hari Rabu), trading EUR/USD kemungkinan besar akan mengambil tempat pada ksiaran mendekati level saat ini. Setelah pertemuan, kemungkinan konsolidasi Euro di atas 1.1790 dan akan menguji 1.1853, tetapi tidak mungkin bisa berhasil, Dolar dalam pasangan mata uang utama tetap menguntungkan.

Inggris

Pound berada di bawah tekanan karena krisis politik lainnya yang mengancam untuk membawa pengunduran diri pemerintah pada bulan Mei, serta karena data ekonomi yang lemah. Pada saat yang sama, rapat Bank of England menahan Pound dari kejatuhan, dengan probabilitas 70% bahwa suku bunga utama akan dinaikkan. GBPUSD akan terus diperdagangkan dalam kisaran luas 1.3050/3190, probabilitas pergerakan keluar hingga akhir minggu ini terlihat rendah.

Minyak

Harga minyak kembali mencoba untuk naik setelah minyak Arab Saudi menurun karena pertumbuhan output di bawah tekanan dari sejumlah anggota negara-negara OPEC dan kurangnya pertumbuhan mengenai permitnaan yang ada. Ancaman 'kelebihan' minyak yang memasuki pasar telah menurun, yang menyebabkan kestabilan harga. Brent trading pada hari Selasa, di atas $73 barel, pada akhir minggu bisa naik hingga 74.