Jadi, The Bank of England dapat diprediksi menaikkan suku bunga dan akhirnya menempatkan tanda yang sama antara pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut dan nasib Brexit. Fakta ini benar-benar mengungguli semua sisi positif dari kenaikan tarif, setelah pound, yang dipasangkan dengan dolar, menaklukkan angka ke 29 dengan klaim untuk pengujian ulang posisi terendah tahunan. Melihat ke depan, perlu dicatat bahwa tekanan pada mata uang Inggris tidak akan melemah hingga Brussel dan London sepakat. Sekarang ini sudah jelas dan secara umum, ini merupakan fakta yang dikonfirmasi oleh Bank Sentral Inggris.
Namun, tidak semuanya seburuk yang yang terlihat pada pandangan pertama. Kepala Bank of England Mark Carney mencatat pertumbuhan indikator ekonomi makro kunci, dan bahkan mempertimbangkan kemungkinan "terlalu panas" dalam perekonomian jika tarif masa mendatang tetap berada di level rendah. Faktor ini, ia menyatakan, menaikkan suku bunga hingga 0,75%, yaitu, ke tingkat tahun 2009. Namun prospek lebih lanjut kebijakan moneter terlihat samar, serta prospek proses "perpisahan" Inggris dengan UE.
Kesimpulan utama yang dapat ditarik dari hasil rapat hari ini adalah realisasi bahwatarif akan dinaikkan di lain waktu, tidak lebih awal dari Maret 2019. Dan ini terjadi, jika London dan Brussels tetap mencapai kesepakatan, yang terlalu awal untuk dibicarakan. Bahkan dengan pertumbuhan indikator inflasi dan indikator ekonomi makro lainnya, regulator Inggris akan menahan hingga penarikan Inggris dari UE. Seperti yang kita ketahui, tanggal Brexit ditentukan hingga menit - 00:00 jam pada 29 Maret. Namun pada istilah apa negara akan menarik diri dari Aliansi, pertanyaannya masih terbuka.
Faktor inilah yang menjadi tema rapat Agustus regulator Inggris. Kemungkinan tidak adanya kesepakatan perdagangan sebenarnya menakuti pemerintah. Menurut Carney, atmosfer ketidakpastian telah mengurangi level investasi bisnis. Dan dalam hal hasil disfungsional, seperti tren, kadangkala akan meningkat. Kepala regulator sebetulnya mengikat hasil "proses perpisahan" dengan prospek kebijakan politik, sehingga saat ini para trader akan menganalisis latar berita tentang Brexit dari sudut pandang reaksi yang mungkin dari Bank Sentral Inggris. Sebenarnya, Brexit sebelumnya merupakan topik utama bagi para trader pasangan GBP / USD namun kini bank of England telah secara resmi mengakui interkonekasi kebijakan proses kebijakan luar negeri dengan tekadnya sendiri.
Selain itu, Mark Carney tidak hanya prihatin dengan perihal kebijakan luar negeri Inggris: tindakan Amerika juga tak kalah mengkhawatirkannya daripada Brexit. Hari ini, ia mengatakan bahwa perang dagang global akan menjadi katalisator untuk melambatnya pertumbuhan perekonomian global, dengan semua konsekuensi berikutnya. Berdasarkan hal-hal ini, kami dapat menyimpulkan bahwa peningkatan lebih lanjut konflik dagang antara AS dan China akan secara tidak langsung memengaruhi tingkat penentuan para anggota regulator Inggris.
Dari semua ini kami dapat menyimpulkan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, Bank of England akan bereaksi terhadap latar fundamental eksternal, terlepas dari dinamika statistik ekonomi makro domestik. Tentu saja, pertumbuhan indikator kunci akan menaikkan kemungkinan dalam hal "akhir yang menyenangkan" dalam sejarah Brexit, regulator akan memperketat kebijakan moneter pada laju yang lebih cepat. Namun, faktor ini akan mempunyai karakter tidak langsung dan akibat jangka pendek pada pasangan GBP / USD.
Pasar cukup bereaksi terhadap hasil rapat Agustus dalam info negatif, terlepas dari kenaikan tarif. Situasi Brexit kini berada pada tahap krusial: hasil babak selanjutnya dari proses negosiasi, yang akan dilaksanakan pada pertengahan Agustus, secara luas menentukan nasib kesepakatan tersebut. Saat ini, ada keheningan informasi tentang prospek Brexit. Perwakilan London dan Brussel bersaing satu sama lain sehingga skenario yang kacau adalah bencana dan hanya akan membawa kekalahan pada kedua pihak. Namun, di saat yang sama, baik Eropa dan Inggris menunjukkan sedikit fleksibilitas untuk tidak kalah dalam skor akhir. Hingga kapan "permainan syaraf" akan berakhir, tidak ada yang tahu, namun sebagian besar para ahli menggantungkan harapannya pada perbincangan Agustus, di mana Theresa May akan secara pribadi mengambil bagian.
Baru-baru ini Menteri Luar Negeri terpilih Inggris, Jeremy Hun mengunjungi Berlin pekan lalu untuk "menyiapkan dasar" untuk negosiasi di masa mendatang, namun tidak ada informasi tentang hasil kunjungan tersebut. Perlu dicatat bahwa Theresa May mungkin menghubungkan harapan terakhir untuk Brexit yang "lembut', terlepas dari reputasinya. Menurut jajak pendapat terkini, penerus May yang paling mungkin adalah Boris Johnson yang menimbulkan kebencian, yang mengundurkan diri dari posisi Menteri Luar Negeri, menentang kebijakan May. Kehadirannya akan pasti berarti Brexit yang "keras" dengan semua konsekuensinya - termasuk faktor-faktor bagi mata uang Inggris. Oleh karena itu, banyak yang telah diletakkan di peta perbincangan bulan Agustus - baik masa depan politik Theresa May, prospek proses "perpisahan", dan laju pengetatan kebijakan moneter oleh regulasi Inggris.
Dengan demikian, pound akan dikenakan pengaruh khusus dari latar belakang berita kebijakan luar negeri pada bulan-bulan mendatang. Semua faktor fundamental lainnya akan memainkan peran sekunder.
Secara teknis, pasangan GBP / USD tidak dapat mendorong untuk menembus level support penting 1,3000 (garis buttom indikator Bollinger Bands pada grafik harian). Kemungkinan pasangan tersebut akan dapat menanggungnya besok, setelah perilisan Non-pertanian. Jika data AS mengecewakan, pasangan tersebut mempunyai peluang untuk pertumbuhan korektif, jalur atas yang dibatasi oleh titik 1,1350 (garis tengah indikator Bollinger Bands di D1).
