Pidato kepala Fed J. Powell pada simposium ekonomi di Jackson Hole, Wyoming, membenarkan bahwa keputusan yang dipilih selama periode J. Yellen akan menaikkan suku bunga secara bertahap.

Kepala Bank Sentral ini optimis terhadap prospek pertumbuhan perekonomian negara lebih lanjut, menunjukkan bahwa "beliau tidak melihat tanda percepatan inflasi jauh lebih tinggi dari target 2,0%, serta risiko overheating perekonomian AS." Para investor menanggapi pidatonya sengan optimis, terlepas dari fakta kelanjutan siklus naiknya suku bunga secara umum. Tampaknya para pelaku pasar percaya bahwa proses kenaikan suku bunga secara perlahan memberikan mereka peluang untuk "mempunyai waktu" untuk membeli aset berisiko, memperoleh keuntungan hingga saat di mana suku bunga mencapai nilai netral yang absolut, yang sudah dapat dirasakan sebagai tanda bagi perolehan keuntungan skala besar.

Para investor sepenuhnya beralih ke pidato Powell, mengabaikan kegagalan negosiasi antara AS dan China mengenai bea cukai. Di sisi lain, hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa, secara umum sangat banyak orang yang berharap negosiasi tersebut membuahkan hasil yang positif, dan di sisi lainnya pengaruh tersebut telah diperhitungkan dalam sentimen pasar dan kuotasi. Meskipun hari Jumat tampak positif, kami menganggap hal itu merupakan fenomena sementara. Pasar akan memberi perhatian pada perang dagang lagi, dan mungkin, hal ini akan menaikkan nilai tukar dolar AS lagi. namun di saat yang sama kami memperhatikan fakta bahwa, keseluruhan dinamika lateral dolar yang berpasangan dengan mata uang utama kemungkinan besar akan berlanjut dalam jangka pendek.

Dolar akan dibeli karena sejumlah alasan. Hal pertama dan terpenting adalah metode transfer modal ke AS dari pasar negara berkembang dan Eropa, di mana kemungkinan krisis keuangan skala besar yang melanda Turki telah naik dengan signifikan, menempatkan bank-bank Eropa pada risiko yang tinggi dan menginvestasikan modal yang cukup besar dalam perekonomian negara. Masalah selanjutnya adalah Italia, yang dapat terjerumus ke "kantung" utang dengan latar belakang utang publik yang tinggi. Dolar juga kaan menerima dukungan dengan kebangkitan perang dagang antara Washington dan Beijing sebagai perlindungan mata uang. Dan, tentu saja, posisi the Fed terus berlanjut dengan perlahan, karena proses naiknya suku bunga akan menjadi intensif yang bagus untuk pembeliannya.

Prakiraan hari ini:

Setelah mencapai nilai maksimum lokal pada hari Jumat usai pidato J. Powell, pasangan EUR/USD mungkin akan turun lagi jika berada di bawah level 1,1620. Terhadap latar belakang ini, pasangan tersebut dapat menyesuaikan ke titik 1,1535 setelah melewati titik 1,1600.

Pasangan AUD/USD diperdagangkan di atas titik 0,7315. Pasangan ini mungkin akan terus menyesuaikan turun ke titik 0,7255 setelah melewati level ini. Alasannya adalah masih berlanjutnya tensi antara As dan China mengenai pajak bea cukai.

* Analisis yang disajikan bersifat informatif dan bukan merupakan panduan untuk melakukan transaksi.