Dorongan kenaikan dari pasangan AUD/USD kehilangan kekuatannya, dan harga berangsur turun. Kemunduran harga seperti ini telah diperkirakan sebelumnya, jika kita ingat kembali alasan-alasan penguatan dolar Australia. "Aussie" naik pada berita mengenai resolusi krisis politik, saat sebagai hasil dari "kudeta istana" pemerintah dipimpin oleh mantan Menteri Keuangan Scott Morrison.
Lazimnya, faktor-faktor fundamental politik memiliki efek yang singkat - trader bereaksi dengan optimisme terhadap fakta bahwa krisis dalma pemerintah tidak tertunda dan tidak mempengaruhi kerja dari para aparat negara. Terhadap situasi ini, AUD/USD melonjak sepanjang hari dari 0,7240 ke pertengahan angka ke-73. Namun euforia tidak bertahan lama, hari ini pasangan ini kembali menguji level ke-72, beralih ke faktor-faktor fundamental lainnya.
Pertama-tama, tembaga mengecewakan: pada Agustus, harga satu ton bahan mentah ini untuk pertama kalinya di tahun ini turun di bawah 6.000 dolar. Sebagai perbandingkan, pada bulan Juni, satu ton tembaga diestimasi mencapai angka $7275. Meski level tersebut adalah puncak harga tahunan, namun harga mengikuti tren bearish yang berlanjut hingga hari ini. Persediaan terus melampaui permintaan, khususnya karena pengetatan analisa dampak lingkungan di China dan melambatnya sektor konstruksi.
Sebagai tambahan, tembaga beraksi terhadap berita dari perusahaan pertambangan terbesar dunia, BHP Billiton Ltd. Raksasa industri asal Chile berada di ambang penghentian operasional karena ancaman mogok kerja pekerja. Namun, menurut data terbaru, serikat perdagangan masih dapat bernegosiaso dengan para pekerja untuk menaikkan upah, sehingga perusahaan terus dapat beroperasi dengan normal. Tembaga dalam gilirannya terus turun ditengah melimpahnya persediaan di pasar komoditas.
Bijih besi, yang juga memiliki kepentingan strategis bagi ekonomi Australia, semakin kehilangan nilai dan diperdagangkan di sekitar level $66. Meskipun dalam kasus ini, harga "rendah" terbentuk di Juni-Juli, saat harga mendekati level 60 dolar. Namun, bagaimanapun, nilai saat ini tidak dapat memuaskan para trader karena di awal tahun ini satu ton tembaga diestimasi sebesar 75-80 dolar.
Dengan ini, aussie tidak dapat mempertahankan ketinggiannya dibalik penurunan di pasar komoditas - sementara faktor-faktor fundamental lainnya memiliki dampak netral atau pun negatif. Oleh karena itu, posisi Reserve Bank of Australia (RBA), meskipun 'dovish', namun masih memungkinkan trader untuk memperkirakan adanya kenaikan suku bunga di tahun depan: setidaknya rencana awal bank sentral adalah seperti itu. Sementara itu, sebagai contoh, Bank Sentral Selandia baru telah mengganti waktu kenaikan suku bunga potensial menjadi tahun 2020. Oleh karena itu, kebijakan RBA sangat mudah diprediksi, dan posisi tunggu-dan-lihat dari regulator tersebut tidak akan mempengaruhi dinamika pasangan ini.
Mempertimbangkan prospek pasangan AUD/USd, penting untuk mengevaluasi prospek mata uang yang dikuotasi - dolar AS. Pada awal pekan ini, permintaan untuk mata uang berisiko meningkat di pasar bersamaan dengan penjualan dolar AS setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Meksiko. Hari ini, situasinya berubah: di antara para trader, pesimisme mengenai prospek penyelesaian konflik perdagangan dan politik lainnya muncul. Bagaimanapun, China, Turki, Kanada, UE, Rusia dan Iran tetap pada agenda. Tiap kasus tentu saja memiliki situasinya sendiri - namun pada umumnya, jeratan konflik memelihara kegelisahan di pasar.
Terhadap hal ini, dolar AS tidak tergesa-gesa menyerahkan posisinya, meski berada di bawah tekanan karena prospek yang samar akan pengetatan kebijakan moneter Fed. Berpasangan dengan dolar Australia, greenback mampu mengambil inisiatif segera setelah momentum pertumbuhan aussie melemah. Hal ini menunjukkan bahwa dolar AS akan segera berperan sebagai "biola pertama" dalam pasangan ini, dengan fokus pada peristiwa di AS dan dinamika pasar komoditas. Khususnya, hari ini kita harus memberikan perhatian kepada perilisan data mengenai pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua. Penilaian yang telah direvisi akan dirilis hari Rabu. Menurut data awal, angkanya naik 4,1%. Perkiraan untuk estimasi yang direvisi mengisyaratkan bahwa indikator tersebut akan naik ke 4%. Namun, jika angka sesungguhnya melampaui ekspektasi para pakar, maka AUD/USd akan mendapatkan alasan tambahan untuk terus turun.
Dari sudut pandang teknikal, situasinya adalah sebagai berikut. Pada chart mingguan, indikator Ichimoku Kinko Hyo hampir membentuk sinyal bearish "Parade garis", sementara harga ditetapkan di antara garis tengah dan bawah indikator Bollinger Bands. Semua ini menandakan peluang tinggi penurunan lebih lanjut ke level support utama di 0,7250 (garis bawah indikator Bollinger Bands pada W1). Level resistance di 0,7340 (garis Tenkan Sen pada timeframe yang sama). Kemungkinan besar, pasangan ini akan diperdagangkan dalam rentang ini dalam jangka menengah. Melewati salah satu batas dari "fork" harga lebih bergantung pada dinamika mata uang AS daripada dolar Australia.
