Pound terus mengalami fluktuasi dalam rentang harga yang lebar, bereaksi terhadap latar belakang fundamental yang kontradiktif. Optimisme digantikan oleh pesimisme yang tak pasti dan yang biasa terjadi, dan harga GBP/USD mengikuti suasana para trader.
Topik yang nomor 1 dibicarakan masih Brexit, jadi aliran berita yang sesuai membentuk agenda. Harus dicatat bahwa impuls harga menjadi lebih sering dan intens - pasangan ini tercerai secara cepat pada pernyataan yang mendukung dan dengan kecepatan yang sama bergulir kembali karena kekecewaan yang lain. Hari ini, pound telah memperbarui titik tinggi bulanan, naik hingga 1.3051, dan hingga beberapa jam, berada di tengah-tengah figure ke-29.
Perlu dicatat bahwa pasangan ini telah dihindarkan dari penurunan selanjutnya, dan, pada umumnya, tengah diperdagangkan pada level pembukaan di hari trading. "Broad flights" terjadi karena pernyataan berlawanan dari Inggris dan negara-negara Eropa, yang disuarakan oleh pers. Jadi, di tengah hari ada pernyataan dari Menteri Keuangan Inggris, Philip Hammond, yang optimis terhadap kemajuan diskusi Brexit, menyatakan bahwa "dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, semua usaha akan diupayakan untuk mencapai kesepakatan dengan Brussels."
Hampir bersamaan dengan pernyataan tersebut, ada pernyataan dari Theresa May kepada pers. Dia menyatakan bahwa Perdana Menteri Inggris dan kepala Dewan Eropa, Donald Tusk, baru-baru ini mengadakan negosiasi yang "sangat produktif", ketika London dan Brussels tengah "sangat berhati-hati" untuk bertindak pada posisi mereka, jadi di akhir September (atau, di sekitar tanggal 20), mereka bisa menyetujui posisi awal di KTT tak resmi Uni Eropa itu.
Retorika para pejabat Inggris ini konsisten dengan posisi yang sebelumnya disuarakan kepala negosiator UE, Michel Barnier. Dia juga sangat positif mengenai prospek pembicaraan, uraian garis waktu - Oktober-November. Menurutnya, perjanjian utama Brexit akan dicapai dalam 6-8 minggu, dan di KTT khusus London dan Brussels di bulan November akan secara resmi "membubarkan ikatan".
Namun, berita yang diluncurkan hari ini tidak jelas. Menurut salah satu media Inggris, situasi nyata dengan proses negosiasi tidaklah sesempurna yang dinyatakan oleh para juru bicara resmi. Menurut orang dalam, para pejabat tinggi diduga memperingatkan rekan-rekan dari Inggris bahwa mereka tidak akan membuat konsesi signifikan tanpa langkah saling menguntungkan pada pihak London.
Selain itu, menurut media, Uni Eropa masih skeptis terhadap rencana Theresa May untuk mengeluarkan negara tersebut dari aliansi. Posisi ini jelas bertentangan dengan pernyataan positif yang dikeluarkan oleh kedua pihak Inggris dan Eropa. Pasar sangat mencurigai berita ini, namun tidak mendramatisir situasi (sejak informasi tidak diverifikasi, maka itu hanyalah rumor), jadi harga GBP/USD kembali ke batas figure ke-30.
Masalah pergerakan bulls pada pasangan pound/dollar juga terletak pada fakta bahwa latar belakang fundamental umum di hari Selasa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan mata uang AS. Pertama, pertemuan pertama antara perwakilan dagang Uni Eropa dan AS berakhir sia-sia, setelah rumor mengenai pembaruan ketegangan perdagangan antara Washington dan Brussels kembali ke pasar. Mari saya ingatkan bahwa pertemuan musim panas antara Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, berakhir secara efektif, pihak-pihak itu sepakat untuk mengadakan pembicaraan, sampai pada kompromi yang saling menguntungkan dan menyimpulkan semacam "pakta non-agresi". Namun, pada permulaan negosiasi kelompok kerja AS- UE tidak mengesankan, tidak ditandai dengan terobosan apapun. Pihak-pihak mengumumkan bahwa pembicaraan berikutnya akan diadakan di akhir September, ketika mereka akan mulai mengusahakan perjanjian masa depan.
Menurut saya, masih terlalu dini untuk panik, namun para trader masih meningkatkan permintaan Dolar. Selain itu, konflik dagang lainnya - antara AS dan China - masih mendapat momentum. Pada hari Selasa, diketahui bahwa China akan mengajukan permohonan kepada WTO untuk mendapatkan izin layak untuk menjatuhkan sanksi terhadap Amerika Serikat atas ketidakpatuhan dengan keputusan Washington dalam perselisihan bea AS. Setelah pernyataan ini, pasar kembali memulai diskusi mengenai eskalasi konflik dagang, mengingat dalam konteks ini, ancaman baru Trumpu untuk memberlakukan tarif pada semua barang impor China. Serangan timbal balik meningkatkan ketegangan secara keseluruhan di pasar, dan Dolar mulai menjadi permintaan lagi, dan para trader melihatnya sebagai kondisi "safe-haven".
Namun, pada konteks pasangan GBP/USD, penguatan Dolar bersifat sekunder. Topik Brexit tentu saja mendapat tempat pertama. Latar belakang fundamental yang ambigu pada hari itu mencegah pergerakan bulls untuk melanjutkan serangan naik, namun frekuensi sinyal positif terkait prospek 'proses pemisahan' menunjukkan bahwa posisi short pada pasangan sangat berisiko.
Selain itu, data ekonomi makro yang dirilis minggu ini memperkuat posisi Pound, pertumbuhan yang kini dibatasi hanya oleh Brexit. Mari saya ingatkan kembali bahwa indikator utama muncul pada zona hijau: pertumbuhan GDP, pengangguran, inflasi.
Garis terpisah harus dicatat, pertumbuhan upah: indikator ini sangat penting untuk regulator Inggris dalam konteks prospek kebijakan moneter. Menurut banyak ahli, jika Brexit diadakan pada skenario "soft" dan trend ekonomi makro terus berlanjut, Bank of England tahun depan akan dipaksa untuk menggandakan suku bunga dua kali. Maka, sinyal positif untuk Brexit akan berlanjut untuk memberikan pengaruh yang kuat pada dinamika pasangan Pound/Dolar.
Secara teknis, indikator Ichimoku Kinko Hyo akhirnya telah membentuk sinyal "Golden cross" pada grafik harian, yang mengindikasikan prioritas posisi long. Level resistance terdekat (target harga) berada pada 1.3070 – pada poin ini, garis atas Bollinger Bands bertepatan dengan batas bawah Kumo cloud. Jika pasangan terus mengatasi dan memperbaiki di atas tanda ini, maka target harga selanjutnya adalah harga 1.3165 – batas atas Kumo cloud.
