Bank of Japan tidak menyampaikan kejutan apapun pada rapat bulan Septembernya, sehingga menegaskan komitmennya terhadap arah kebijakan sebelumnya. Haruhiko Kuroda memuji pertumbuhan ekonomi negara yang moderat, namun menekankan bahwa parameter kebijakan moneter saat ini akan berjalan untuk waktu yang lama.
Yen benar-benar mengabaikan fakta ini dan ini beralasan karena retorika tersebut telah disuarakan selama beberapa tahun. Rapat bulan September merupakan fase 'transit', meski beberapa intrik dari hari sebelumnya masih ada. Pada bulan Juli, bank sentral Jepang menambah rentang suku bunga yang diperkirakan, sehingga memungkinkan dilakukannya pelonggaran kebijakan moneter. Mengingat tingkat pertumbuhan upah dan inflasi yang lemah, trader berharap akan mendengar petunjuk mengenai potensi penurunan suku bunga menjadi -0,2%. Namun, Kuroda telah mempertimbangkan skenario ini untuk masa depan, seraya mencatat tren-tren positif dalam inflasi. Ia juga menyatakan bahwa inflasi tetap di bawah level target dan untuk mencapainya dibutuhkan waktu yang lebih lama dari yang sebelumnya diantisipasi.
Hal ini menunjukkan bahwa Bank of Japan tidak akan mempertimbangkan untuk memperketat kebijakan moneter di tahun ini dan tahun depan, dan jika inflasi melambat turun, bank tersebut justru akan melonggarkan kebijakan. Posisi ini juga tidak berimbas besar pada pasar - trader telah terbiasa dengan gagasan bahwa sebelum 2020 tidak akan ada tindakan tegas dari regulator Jepang tersebut. Oleh karena itu, dengan memastikan bahwa BoJ tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat ini, trader pasangan GBP/JPY memberikan fokus pada faktpr-faktpr fundamental yang lebih penting, yang terutama terkait dengan Brexit.
Hari ini, KTT informal negara-negara UE diselenggarakan di Salzburg, dimana para pesertanya akan membahas posisi Brussels dan London dalam konteks kesepakatan yang mungkin dicapai. Ini adalah tahap pertama negosiasi dalam format yang dikembangkan - KTT UE resmi akan digelar pada bulan Oktober dan pada bulan November perjanjian bersejarah akan ditandatangani pada pertemuan khusus para perwakilan dari persekutuan tersebut. Namun, KTT Salzburg-lah yang memegang peranan kunci untuk Brexit. Terhadap pernyataan dan komentar optimis sebelumnya dari para negosiator, ekspektasi pasar sangat berlebihan. Trader menunggu pernyataan pertama untuk mengkonfirmasi tercapainya perjanjian awal, yang diisyaratkan oleh Michel Barnier dan Dominique Raab. Secara khusus, kami membicarakan mengenai isu perbatasan Irlandia: rumornya, Theresa May akan menolak proyek Brussel yang diajukan untuk menyelesaikan permasalahan utama ini. Jika rumor tersebut benar, perjanjian lainnya akan kehilangan arti, karena pihak-pihak terkait harus menemukan kembali titik temu dalam isu yang paling mendesak ini.
Namun, ada sisi lain dari koin: jika para peserta KTT berhasil membentuk posisi yang sama (setidaknya kerangka kerja), kemungkinan untuk mencapai kesepakatan final akan meningkat. Menurut kabar terbaru, Jerman dan Perancis bertekad untuk mencapai sebuah perjanjian dan siap berkompromi dengan Inggris. Satu-satunya permasalahan adalah, seberapa besar kompromi yang diinginkan Theresa May dan apakah Eropa akan dapat memenuhi permintaan London. Pada umumnya, ini adalah intrik utama KTT di Salzburg yang membuat pasar menunggu komentar dari tokoh-tokoh pertama.
Dengan begitu, dinamika dari pasangan mata uang selain dolar AS bergantung pada hasil dari rapat di Austria: seluruh faktor lainnya akan memegang peran kedua. Di sini perlu dicatat bahwa yen menikmati status sebagai aset aman, sehingga saat konflik perdagangan meningkat, yen dapat memulai "permainannya sendiri." Namun, peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini telah mengurangi permintaan untuk aset-aset aman, meskipun AS dan China saling menyerang dengan kebijakan pajaknya. Pasar sebenarnya mengabaikan pertukaran serangan ekonomi tersbeut, karena pihak-pihak terkait masih tetap "dalam zona yang menguntungkan" dalam konteks negosiasi yang direncanakan. Dan pernyataan terbaru dari Donald Trump bahwa pihak-pihak terkait "pada tahap tertentu" masih harus mencapai sebuah kesepakatan, hanya meningkatkan keraguan mengenai eskalasi perang dagang lebih lanjut. Terhadap hal ini, mata uang Jepang tidak lagi diminati di seluruh pasar, termasuk pasangan mata uang dengan pound.
Kesimpulannya, perlu dicatat bahwa tren kenaikan GBP/JPY akan berlanjut hanya jika pasar melihat prospek tercapainya kesepakatan antara London dan Brussels pada akhir pertemuan di Salzburg. Jika tidak, kami memperkirakan pullback korektif signifikan pada harga.
Secara teknikal, pasangan GBP/JPY terys berada dalam tren kenaikan yang besar. Hal ini dikonfirmasi oleh indikator tren utama - Ichimoku Kinko Hyo dan Bollinger Bands. Dengan itu, indikator Ichimoku Kinko Hyo membentuk sinyal "Parade garis" dan Bollinger Bands berada dalam channel lanjutan, sementara harga menguji garis atas. Level koreksi terdekat adalah level 145,80, yang sama dengan garis Tenkan-sen dari indikator Ichimoku Kinko Hyo. Dan target selanjutnya untuk pergerakan kenaikan adalah harga 148,50, ini adalah garis atas indikator Bollinger Bands pada D1.
