Mata uang Eropa mempertahankan pertumbuhannya yang perlahan di tengah kekhawatiran terkait dengan pasar saham AS, yang juga memberikan tekanan pada dolar AS.

Risalah ECB

Laporan Bank Sentral Eropa hari ini sejak rapat terakhir mengenai kebijakan politik mendukung mata uang Eropa, meskipun laporannya mengenai masalah utang.

Dalam risalah ECB, para pemimpin menyerukan negara-negara zona euro dengan level utang yang tinggi untuk mengambil langkah guna menguranginya. Bank sentral memperingatkan bahwa pengeluaran pemerintah yang tinggi dapat merusak stabilitas mata uang blok tersebut.

Kemungkinan besar, seruan itu diperuntukkan bagi pemerintah Italia, di mana pemerintahnya tengah bersiap untuk mengajukan rencana anggaran untuk tahun 2019. Mari saya ingatkan bahwa pemerintah memasang target defisit anggaran untuk tahun 2019, 2020 dan 2021 sebesar 2,4% dari PDB, dengan demikian pengeluaran meningkat. Hal ini menyebabkan reaksi negatif Uni Eropa, setelah pemerintah mengumumkan kesiapan untuk mengurangi defisit target pada tahun 2020 dan 2021.

Risalah EBC juga difokuskan pada fakta bahwa kenaikan pengeluaran pemerintah selama periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi di masa mendatang akan mempengaruhi keberlanjutan zona euro.

Berkaitan dengan suku bunga dan program pembelian aset, tidak ada perubahan yang signifikan. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa Bank Sentral Eropa akan terus mengikuti rencana, terlepas dari risiko ekonomi yang meningkat dan ancama proteksionisme.

Hari ini, pemerintah Jerman memperkecil prakiraan pertumbuhan PDB, namun pasar mengabaikan laporan ini. Menurut data tersebut, perekonomian diproyeksikan meningkat hanya 1,8% pada tahun 2018, bukan 2,3%, seperti yang dinyatakan sebelumnya. Pemerintah Jerman juga mengurangi prakiraan pertumbuhan PDB pada tahun 2019 menjadi 1,8% dari 2,1%.

Prakiraan peningkatan konsumsi pribadi, yang merupakan pendorong utama secara ekonomi, juga direvisi negatif menjadi 1,7% pada tahun 2018 dan menjadi 1,9% pada tahun 2019.

Laporan pasar tenaga kerja AS, di mana angka warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kali meningkat, memiliki dampak negatif terhadap dolar AS, meskipun pasar tetap berada pada rekor level terendah.

Menurut Departemen tenaga kerja AS, jumlah pengajuan awal untuk tunjangan pengangguran untuk pekan dari 30 September hingga 6 Oktober meningkat sebesar 7.000 dan berjumlah hingga 214.000. Para ekonom telah memperkirakan jumlah pendaftar 208.000.

Inflasi di AS

Inflasi di AS menunjukkan pertumbuhan yang kurang signifikan dari yang telah diperkirakan para ekonom, yang mungkin mempengaruhi keinginan Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga.

Menurut data, indeks harga konsumen CPI di Amerika Serikat pada bulan September tahun ini meningkat hanya sebesar 0,1% dibanding bulan Agustus, sementara para ekonom telah memperkirakan kenaikan sebesar 0,2%. Sementara untuk inflasi inti, harga-harga kecuali makanan dan energi di AS juga naik 0,1% pada bulan September, sementara para ekonom telah memperkirakan kenaikan sebesar 0,2%.

Perlambatan utama dalam indeks tersebut terkait dengan harga energi, yang pada bulan September tahun ini turun sebesar 0,5% di Amerika Serikat, sementara harga makanan tetap tidak berubah.

Penghasilan mingguan riil di AS meningkat 0,2%.

Indeks harga konsumen di AS pada bulan September meningkat 2,3% dibanding periode yang sama tahun lalu, dan inflasi tahunan sebesar 2,9%.

Adapun menganai gambar teknis, momentum bullish akan menurun dengan signifikan saat pasangan mencapai titik tertinggi di sekitar 1,1590, dan oleh karena itu saya tidak merekomendasikan untuk tergesa-gesa membuka posisi beli dalam kisaran ini. Level yang lebih optimal untuk pembelian euro akan berada di area support 1,1540 dan 1,1490.