"Kekhawatiran menghantui di manapun": hal seperti ini dapat menggambarkan situasi pasar valuta asing pada malam rapat terakhir Federal Reserve tahun ini. Indeks dolar menukik turun, menunjukkan posisi greenback yang lemah terhadap sekelompok mata uang utama, dan imbal hasil surat utang negara 10 tahun turun menjadi 2,83%, akhirnya meninggalkan area tiga persen. Kemungkinan kepanikan dalam waktu dekat hanya akan meningkat, terutama setelah komentar terbaru Presiden AS Donald Trump.
Perlu dicatat bahwa anggota regulator Amerika dipaksa untuk mematuhi "sikap diam" selama 10 hari sebelum rapat itu sendiri – peraturan ini dipatuhi oleh mereka. Namun presiden negara ini tidak terbebani dengan pembatasan semacam itu. Dan meski pendahulu Trump mencoba untuk sama sekali tidak berkomentar terhadap sikap Fed, pemilik Oval Office ini telah memberikan tekanan verbal terhadap Fed selama beberapa bulan. Pada musim panas tahun ini, ia dengan keras mengomentari kenaikan suku bunga selanjutnya, dengan mengatakan bahwa sikap bank sentral membahayakan pertumbuhan ekonomi negara. Setelah itu, Trump kembali membahas masalah ini beberapa kali, menjuluki kebijakan Fed "gila."
Jerome Powell secara diplomatis mengabaikan kritik kepala negara dan tidak mengubah nada retorikanya. Fakta ini menenangkan pasar untuk sementara — hingga akhir musim gugur, anggota-anggota Fed mulai angkat suara mengenai tingkat suku bunga netral. Awalnya, Richard Clarid mengatakan bahwa suku bunga hampir mencapai tingkat netral, sehingga pengetatan kebijakan moneter selanjutnya mungkin berdampak negatif pada indikator-indikator utama perekonomian AS. Kemudian Powell menyinggung topik ini: menurutnya, suku bunga "hanya di bawah" kisaran netral. Dan meski kisaran ini cukup luas (2,5%-3,5%), posisi kepala Fed ini telah mengecewakan pelaku pasar. Walau bagaimanapun juga, belum lama dia mengatakan bahwa regulator mungkin melebihi tingkat netral jika indikator-indikator utama ekonomi tumbuh dengan cepat.
Dengan kata lain, para trader memiliki kekhawatiran yang beralasan bahwa regulator akan mengambil posisi yang lebih waspada terkait prospek masa mendatang. Ini lah mengapa dolar agak tidak pasti pada awal pekan ini. Donald Trump juga makin memperburuk situasi ini, di mana beberapa jam sebelum rapat selama dua hari ini dimulai ia kembali mengkritik kemungkinan pengetatan kebijakan moneter. Di akun Twitternya, ia mengatakan bahwa kenaikan suku bunga pada situasi saat ini "tidak dapat dipercaya". Menurutnya, dalam kondisi dolar yang menguat, inflasi yang rendah dan perlambatan perekonomian China, sangat tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga.
Hari ini ia menambahkan pendapatnya dengan cuitan lainnya, teks yang patut dikutip: "Jangan biarkan pasar menjadi lebih likuid dari saat ini. Rasakan pasar, jangan hanya mengejar angka-angka yang tidak berarti." Menurut saya tidak ada komentar yang diperlukan di sini. Dan meskipun secara de jure Trump tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap Fed, posisi yang ia suarakan melengkapi gambaran yang suram pada malam rapat yang penting untuk dolar.
Pelemahan mata uang AS memungkinkan pasangan euro-dolar untuk menunjukkan koreksi yang kurang lebih jelas: harga kembali mendekati batas angka ke-14. Mata uang tunggal Eropa juga telah menemukan alasan untuk pertumbuhannya: sebuah epik dengan masalah anggaran Italia dapat berakhir besok. Menurut media Eropa, Komisi Eropa akan mengumumkan putusannya pada hari Rabu. Jika pihak-pihak terkait masih dapat berkompromi, euro akan mendapat dukungan yang cukup kuat, sebab masalah ini telah membuat para trader tegang sejak awal musim gugur.
Selain itu, dengan latar belakang kalender ekonomi yang kosong, sebuah laporan dari IFO dipublikasikan hari ini: di satu sisi, indikator-indikator menunjukkan hasil yang lebih buruk daripada nilai yang diperkirakan, namun, di sisi lain, komentar terhadap laporan tersebut mengimbangi efek negatif. Menurut para ahli institut penelitian tersebut, meskipun perekonomian Jerman melambat, tidak ada tanda-tanda resesi. Ini merupakan alasan yang lemah untuk optimis, namun dengan latar belakang pelemahan dolar, ini merupakan dorongan untuk sedikit kenaikan dalam EUR/USD.
Dari sudut pandang teknikal, situasinya sebagai berikut. Pada grafik empat jam, pasangan ini mencapai garis atas indikator Bollinger Bands (1,1401), namun gagal untuk menembusnya, sehingga mundur beberapa lusin poin. Terlepas dari usaha penembusan yang gagal, harga tetap di dalam pergerakan naik jangka pendek, sebab indikator Ichimoku Kinko Hyo membentuk sinyal "Parade of lines" yang bullish. Target terdekat dari impuls adalah titik 1,1401, saat melalui yang mungkin untuk membahas mengenai perkembangan gerakan naik (naik ke angka ke-15, yaitu, batas atas Kumo cloud pada grafik harian). Namun pertumbuhan ini hanya dapat disebabkan oleh hasil rapat Fed besok yang "dovish".
