Pasangan euro-dolar gagal menembus level resistance 1,1480 (garis atas indikator Bollinger Bands pada grafik harian), dimana setelahnya harga mundur kembali sesuai ekspektasi ke level dasar di level 1,1400-an. Pada umumnya, latar fundamental yang kontroversial tidak memungkinkan pembicaraan mengenai prioritas utama pergerakan naik - dengan pelemahan umum dolar, mata uang tunggal Eropa juga berada di bawah tekanan permasalahannya sendiri, termasuk melambatnya indikator-indikator makro utama dan prospek samar Brexit. Hasilnya, pasangan ini terjebak di garis mendatar dan menunggu berita pemicu gerakan selanjutnya.
Indeks dolar hari ini menjauh dari level-level rendah beberapa bulan setelah surat berharga 10 tahun yang profitabilitasnya menguat di 2,70%. Minat pada dolar naik tipis pada malam terjadinya dua peristiwa yang tidak berkaitan. Pertama, hari ini presiden AS akan berbicara untuk pertama kalinya dari Gedung Putih dengan sebuah "amanat kepada bangsa". Amanat tersebut akan berisi mengenai penutupan pemerintahan atau mengenai alasan-alasan yang menyebabkan penutupan operasional sebagian departemen federal AS. Pidato dijadwalkan pada pukul 21:00 EST.
Perlu dicatat bahwa ini bukanlah peristiwa biasa: presiden-presiden Amerika biasanya menggunakan permohonan kepada bangsa hanya untuk mengumumkan keputusan yang sangat penting. Saluran-saluran TV terbesar AS akan menyiarkannya secara langsung, kabarnya Trump akan menyatakan keadaan darurat pada level nasional untuk dapat memperoleh pendanaan untuk "tembok pertahanan", yaitu untuk membangun tembok pembatas dengan Meksiko. Perwakilan Partai Demokrat juga meminta waktu siaran, karena mereka yakin presiden Amerika akan melakukan "manipulasi palsu".
Dengan kata lain, kegelisahan tumbuh di pasar karena terkena imbas mood trader. Hal ini memungkinkan dolar memperbaiki posisinya, karena dolar kini kembali dianggap sebagai aset aman atau "safe haven". Menurut banyak pakar, ide Trump untuk menyatakan keadaan darurat adalah sebuah petualangan politik dan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lagipula, jelas bahwa Trump ingin mengalahkan Kongres dan memenuhi janji pemilunya (dana untuk pembangunan tembok akan dialokasikan dari dana yang dianggarkan untuk keadaan darurat).
Jelas bahwa langkah semacam ini oleh Trump akan semakin memperburuk hubungan antara Kongres dan Gedung Putih, dan pendanaan pembangunan tembok di bawah keadaan darurat akan dipertanyakan keabsahannya di hadapan hukum. Sementara itu, lembaga-lembaga federal AS sudah tidak beroperasi selama 17 hari (hingga 8 Januari) - ini adalah periode penutupan yang ketiga dalam masa jabatan Trump, dimana sepanjang sejarah Amerika Serikat keadaan ini terjadi lebih dari 24 kali.
Selain pertarungan politik di Amerika Serikat, terdapat faktor fundamental lainnya yang membuat dolar "tetap mengambang". Faktor tersebut adalah konflik perdagangan antara Washington dan Beijing. Hari ini, pembicaraan selama dua hari telah berakhir, namun pihak-pihak terkait belum memberikan komentar apapun terkait isu ini. Dolar bereaksi tajam terhadap dinamika konflik AS-China, dan dalam hal ini pasar menterjemahkan diamnya para negosiator dengan caranya sendiri: minat pada greenback kembali naik.
Perlu dicatat bahwa pertumbuhan indeks dolar tampak sangat meragukan. Bulls dolar fokus pada peristiwa politik, meski faktor-faktor utama yang berperan melawan mata uang AS belum kehilangan taji mereka. Fed masih ingin memperlambat laju pengetatan kebijakan moneter, sementara indikator-indikator makroekonomi utama menunjukkan tren negatif. Khususnya, Pimpinan Fed Jerome Powell yang mengalihkan perhatiannya pada perlambatan signifikan dalam indeks manufaktur ISM. Indikator tersebut benar-benar memperbarui angka yang hampir tidak pernah berubah, turun drastis ke 54,1 poin. Pada hari Senin, indeks komposit ISM untuk sektor non manufaktur juga mengecewakan - indikator tersebut juga memperbarui level rendah pertengahan tahun dengan berada di level 57,6 poin. Dalam kedua kasus tersebut, angka muncul jauh lebih buruk dari ekspektasi - jauh lebih buruk sehingga pimpinan Federal Reserve menyoroti hal ini.
Faktor risiko lainnya untuk dolar adalah perilisan notulen rapat Fed bulan Desember pada hari Rabu. Dan meski notulen tersebut kemungkinan tidak akan mengejutkan pasar dengan informasi baru, namun pengingat tambahan, yaitu rencana dovish dari Federal Reserve, akan memberikan dampak yang sama pada dolar.
Dengan itu, penguatan mata uang AS dapat berlangsung sebentar. Jika selera untuk mengambil risiko di pasar berlanjut, maka bulls EUR/USD akan kembali menguji level resistance di 1,1480 dan level selanjutnya di 1,1515 (batas atas cloud Kumo). Perlu juga dicatat bahwa mata uang tunggal Eropa hari ini berada di bawah tekanan tertentu karena data yang mengecewakan mengenai pertumbuhan produksi industri di Jerman - namun, bahkan Bundesbank dalam rilis persnya meminta agar tidak mendramatisir situasi karena pengaruh faktor-faktor musiman. Dengan kata lain, berita pada esok hari dapat memberikan pasangan ini pemicu pergerakan naik lainnya, sementara permasalahan mata uang tunggal Eropa akan tersingkirkan.