Pada hari ini kalender ekonomi pasar valuta asing hampir kosong. Namun, perilisan yang terpenting pada hari ini menyebabkan gaung yang cukup kuat di antara para trader. Kami tengah membahas mengenai publikasi data perdagangan luar negeri China.
Pentingnya indikator ini terkait dengan kekhawatiran para investor terhadap perlambatan perekonomian dunia. Setiap fakta yang mengkonfirmasi kekhawatiran ini berdampak kuat pada dinamika trading – baik dalam pasar valuta asing maupun saham. Angka hari ini sekali lagi mengingatkan pasar atas konsekuensi perang dagang, yang masih berlangsung, terlepas dari keinginan kedua pihak untuk membuat kesepakatan.
Di satu sisi, surplus perdagangan luar negeri China berada pada level yang luar biasa – angka bulan Desember sebesar 57,1 miliar dolar, mencapai titik tertinggi tiga tahun. Sesaat setelah perilisan tersebut, pasar optimis terhadap angka ini. Namun struktur perilisan ini sungguh mengecewakan, sebab kinerja impor dan ekspor menunjukkan dinamika yang lemah, melanjutkan tren perlambatan. Dengan dmeikian, menurut Administrasi Umum Bea Cukai China, ekspor dari negara ini (dalam dolar) turun sebesar 4,4% year-on-year. Impor merosot tiba-tiba dengan lebih signifikan sebesar 7,6% year-on-year. Dengan kata lain, ekspor dan impor China pada bulan terakhir tahun lalu menunjukkan penurunan paling tajam dalam dua tahun.
Menurut para ahli, bagian terbesar dari impor China diimpor ke negara ini bukan untuk konsumsi akhir, melainkan untuk produksi barang selanjutnya. Artinya, penurunan impor yang signifikan merupakan alarm, yang menandakan perlambatan perekonomian China mendatang secara keseluruhan. Menurut data awal, tahun lalu perekonomian China tumbuh hanya sebesar 6,6% - ini merupakan tingkat pertumbuhan terendah dalam 19 tahun terakhir. Secara alamiah, nominal PDB lemah yang ditunjukkan perekonomian nomor dua di dunia ini akan memancing "efek domino". Khususnya, pada akhir tahun lalu, kepala Apple mengurangi prakiraan pendapatan untuk kuartal pertama 2019 secara tajam – sebesar 8 persen, yang artinya, dari 91 menjadi 84 miliar dolar. Perlu dicatat bahwa Apple telah merevisi turun perkiran yang cukup baru: target 91 miliar ditetapkan hanya dua bulan lalu. Menurut Tim Cook, dinamika negatif terkait dengan perlambatan perekonomian China dan kebijakan Federal Reserve yang "berat".
Keadaan Apple hanya salah satu contoh, yang terbaru dan paling terungkap. Jika momentum ekonomi RRT terus berkurang kekuatannya, keadaan seperti ini akan terulang lebih sering lagi, belum lagi perlambatan pasar komoditas dengan semua konsekuensi yang terjadi.
Kesepakatan dagang antara AS dan China dapat mengubah keadaan ini – setidaknya dalam jangka panjang. Namun kedua pihak tidak tergesa-gesa untuk mengungkap rincian negosiasi terbaru, meski para pejabatnye berjanji untuk mempulikasikannya "dalam wkatu dekat". Lebih dari sepekan telah berlalu, namun troli tersebut masih di sana. Kenyataan dari sikap diam ini menandakan gagasan tertentu, esensi yang direduksi menjadi masalah yang belum terselesaikan antara Washington dan Beijing. Dan meskipun semua ini masih spekulasi, situasi di pasar secara keseluruhan masih tidak pasti.
Pasangan EUR/USD juga tidak dapat menentukan arah pergerakannya. Indeks dolar melayang di dasar 95 poin, dan mata uang Eropa tengah di bawah tekanan ketidakpastian prospek Brexit dan data pertumbuhan produksi industri negatif di kawasan euro. Indikator ini ternyata lebih buruk dari yang diperkirakan: year-on-year di – 3,3% (dengan prakiraan -2,2%), dan month-on-month di –1,7% (dengan prakirana pertumbuhan 0,3%). Di Prancis, angka ini surut karena aksi protes jangka panjang "jaket kuning", di Jerman – karena masalah dalam industri otomotif, dan penurunan secara umum dalam seluruh industri tercatat di Italia.
Gambar fundamental yang bertentangan tidak memungkinkan EURUSD untuk menunjukkan momentum yang kuat, sehingga para trader harus menawar dalam situasi mendatar dalam mengantisipasi infopovod yang kuat. Jelas bahwa Brexit, atau lebih tepatnya diskusi hari ini mengenai isu ini di Parlemen Inggris, akan menjadi sebuah kesempatan.
Pada saat ini, diketahui bahwa Uni Eropa telah mengirim banding tertulis ke London, yang meyakinkan Inggris bahwa negosiasi periode transisi selanjutnya akan menghindari penggunaan mekanisme backstop. Pada malam hari, selama pidato Theresa May di hadapan Parlemen, kami akan mempelajari rincian surat ini, dan sejauh ini pasar tengah dalam kondisi limbo – dan terkait prospek "proses perpisahan", dan terkait prosepek konflik dagang AS-China.
Di sisi teknikal, bull EUR/USD perlu meraih pijakan di atas 1,1530 untuk menunjukkan keuntungannya. Dalam hal ini, indikator Ichimoku Kinko Hyo pada grafik harian akan membentuk tanda "Parade of lines" bullish, meningkatkan kemungkinan pertumbuhan harga ke batas angka ke-16. Jika minat terhadap risiko memudar, pasangan ini mungkin kembali ke garis rata-rata indikator Bollinger Bands pada D1, yaitu, ke level 1,1410. Penembusan level ini akan mengirim pasangan ini ke batas bawah Kumo cloud, yaitu, ke level 1,1350.