Data pertumbuhan perekonomian China yang dirilis hari ini tidak dapat mendukung mata uang AS, sebab pasar dengan tenang menerima fakta perlambatan PDB China. Selain itu, efek negatif tersebut diimbangi oleh pertumbuhan produksi industri yang tak terduga, bertentangan dengan prakiraan yang lemah. Akibatnya, bull dolar mundur, dan pasangan euro-dolar memulai pekan trading dengan pertumbuhan korektif.
Namun mari kita mulai dengan fakta menyedihkan: perekonomian China telah turun selama kuartal ketiga berturut-turut, dengan demikian mengkonfirmasi kekhawatiran banyak ahli mengenai prospek perekonomian dunia. PDB negara tersebut selama kuartal terakhir 2018 menunjukkan level yang diharapkan-6,4%, ini merupakan pertumbuhan paling lemah dalam 10 tahun terakhir. Dalam skala tahunan, kondisinya tidak lebih baik: indikator tersebut turun menjadi 6,6%, mencatat anti-rekor: perekonomian China tumbuh dengan laju yang lemah hampir tiga dekade lalu - pada tahun 1990.
Struktur indikator-indikator tersebut menunjukkan bahwa masalah utama terkait dengan penurunan level investasi dan konsumsi yang signifikan (khususnya, permintaan mobil telah merosot cukup tajam). Investasi aset tetap tahun lalu yang mencapai titik terendah 20 tahun, mencapai peningkatan 5,9% dengan prakiraan lemah sebesar enam persen. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat China merasa: menurut mayoritas ahli yang luar biasa, konflik daganglah yang menjadi akar penyebab perlambatan indikator-inidikator ekonomi utama China.
Namun, kini bukan tanpa kejutan. Produksi industri pada bulan Desember menunjukkan kenaikan yang tak terduga menjadi 5,7%, sementara para analis memperkirakan penurunan lebih lanjut. Penjualan ritel juga berada di "zona hijau" - di sekitar 8,2%, sementara prakiraan sebesar 8,1%.
Dengan demikian, perlambatan pertumbuhan PDB yang secara umum diperkirakan dan pertumbuhan produksi industri yang tak terduga memiliki dampak yang berlawanan. Dolar tidak dapat menggunakan status "safe haven", sebab tidak ada kepanikan di antara para trader. Penurunan perekonomian China telah lama dibahas, dan angka yang dirilis tidak melebihi prakiraan. Oleh karena itu, indeks dolar tetap di level penutupan hari Jumat, dengan demikian memungkinkan pasangan EUR/USD untuk mendekati batas angka ke-14 kembali.
Hari ini lantai perdagangan Amerika ditutup - memperingati Marthin Luther King Day yang dirayakan di AS. Oleh karena itu, pasar akan berfokus pada perkembangan Eropa dan dinamika perbincangan AS-China. Selama akhir pekan, ada rumor bahwa proses negosiasi "gagal": batu sandungannya adalah masalah proteksi properti intelektual perusahaan-perusahaan Amerika.
Masalah ini telah dibahas sejak lama. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, tahun lalu mengatakan bahwa kesepakatan mendatang harus tidak hanya termasuk penolakan praktik transfer paksa teknologi inovatif, namun juga proteksi properti intelektual perusahaan Amerika. Menurut sejumlah sumber, kedua pihak kini dihadapkan pada masalah kodifikasi jaminan ini dengan ketentuan yang saling menguntungkan. Dengan latar belakang ini, mata uang-mata uang tertentu yang paling bergantung pada perekonomian China (khususnya, AUD dan NZD) telah sedikit menurun, sementara mata uang AS belum merespon rumor ini. Namun jika ada tanda-tanda lebih jelas di pasar yang mengindikasikan masalah-masalah dalam proses negosiasi, dolar akan mendapatkan alasan untuk balas dendam – setidaknya dalam jangka pendek.
Secara umum, baik euro maupun greenback tetap di bawah tekanan faktor-faktor fundamental yang sama. Mata uang tunggal tersebut terpaksa memperhitungkan komentar "dovish" para perwakilan ECB terhadap latar belakang perlambatan inflasi Eropa dan indikator-indikator ekonomi Jerman. Pemilu mendatang di Perlemen Eropa pada musim semi, serta aksi unjuk rasa di Prancis, melengkapi keseluruhan gambaran negatif. "Ceri di atas kue" adalah Brexit, yang prospeknya masih dipertanyakan. Jika hari ini Theresa May tidak meyakinkan anggota parlemen untuk mendukung "Rencana B", maka kemungkinan besar Brexit akan ditunda hingga waktu mendatang, yang berarti periode ketidakpastian akan diperpanjang selama beberapa bulan lagi.
Terlepas dari gambaran suram, bull dolar tidak dapat memanfaatkan situasi dengan maksimal. Di Amerika Serikat, shutdown yang memecahkan rekor terus berlangsung, mencerminkan peningkatan krisis politik. Pada hari Sabtu, Trump menawarkan kompromi pada Demokrat, dengan menjanjikan "konsensus kebijakan imigrasi" sebagai imbal atas pembangunan tembok raksasa perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Namun perwakilan Partai Demokrat, sehari setelahnya menolak proposal ini, menyebutnya "tidak seimbang". Dengan kata lain, kedua pihak tidak dapat keluar dari pergolakan politik, dan masa Shutdown berlanjut.
Selain itu, perwakilan Federal Reserve juga tidak mendukung mata uang AS. Khususnya, kepala Federal Reserve Bank Kansas City, Esther George, di hari lainnya, mengulang retorika kolega-koleganya (termasuk kepala Federal Reserve System), mengatakan bahwa Federal Reserve tahun ini "dapat bersabar" dalam hal pengetatan kebijakan moneter. Selain itu, ia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa regulator akan merevisi kebijakan pengurangan ukuran neraca saat ini. Retorika tersebut mengejutkan para trader, sebab George merupakan salah satu "hawk" yang telah mempertahankan kebijakan Fed yang ketat selama bertahun-tahun. Setelah pidatonya di pasar, orang-orang kembali mulai membahas fakta bahwa tahun ini regulator dapat mempertahankan posisi tunggu dan lihat, mempertahankan suku bunga di level saat ini.
Dengan demikian, pasangan euro-dolar berada dalam genggaman faktor-faktor fundamental yang bertentangan. Hari ini, para trader EUR/USD akan fokus pada Brexit dan dinamika negosiasi antara Baeijing dan Washington selanjutnya. Jika pada akhir hari selera risiko tetap, harga akan menunjukkan koreksi yang lebih besar, bercokol di angka ke-14. Jika tidak, pasangan ini akan kembali di dekat level support 1,1310 - ini merupakan garis dasar Bollinger Bands di grafik harian.
