Besok, Bank of Japan akan mengadakan pertemuan pertama tahun ini. Biasanya, para investor tidak mengharapkan regulator Jepang untuk bertindak mengenai parameter kebijakan moneter: bank sentral akan terus membeli obligasi untuk 80 triliun Yen setahun, suku bunga pada deposit akan bertahan pada level -0,1%, dan target imbal hasil pada obligasi pemerintah 10 tahun - sekitar 0%. Tidak ada prasyarat untuk tindakan radikal pada pihak bank sentral untuk saat ini, jadi perhatian utama para trader akan difokuskan pada konferensi pers Haruhiko Kuroda.
Di sini perlu diingat bahwa sejak musim panas tahun lalu, bentuk "Pedang Damocles" menggantung di atas Yen. Faktanya adalah bahwa kemudian bank sentral Jepang memperluas kisaran suku bunga yang diperkirakan, sehingga mengakui kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter. Dan meskipun sejak saat itu Kuroda belum menyuarakan keinginan tersebut pada rencana praktis ("menakuti" hanya para trader dengan kemungkinan hipotetis), fakta ini memiliki tekanan latar belakang pada Yen. Jelas bahwa regulator telah menyimpan skenario ini untuk di masa nanti, jika tren inflasi menjadi negatif. Dan jika mengingat tingkat pertumbuhan gaji dan inflasi yang lemah, kini ada banyak alasan untuk kekhawatiran tersebut: pada pertemuan bulan Januari, trader mungkin mendengar petunjuk kemungkinan penurunan suku bunga hingga -0.2%.
Faktanya adalah bahwa harga konsumen selain harga makanan segar (ini adalah indikator utama inflasi yang diawasi oleh regulator Jepang) pada bulan Desember menurun hingga titik terendah dalam 7 bulan, melanjutkan penurunan yang konsisten. Maka, Core Inflation Rate pada bulan September-Oktober tetap pada level 1%, sedangkan pada bulan November menurun hingga 0.9%, dan pada bulan Desember - hingga 0.7%. Di setiap pertemuan, Haruhiko Kuroda mengingatkan bahwa inflasi tetap berada di bawah target dua persen, dan untuk mencapainya "dibutuhkan rentang waktu yang lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan". Namun, dalam hal ini, dapat merespon tren negatif saat ini dengan perumusan yang lebih tajam pada karakter "dovish".
Tingkat pertumbuhan pengeluaran konsumen yang lemah terhadap latar belakang penurunan di pasar minyak telah menciptakan lahan subur untuk mengurangi inflasi. Meskipun harga minyak menunjukkan dinamika positif sepanjang bulan kemarin, jelas tidak cukup untuk membalikkan situasi secara keseluruhan. Maka, besok Kuroda dapat menyuarakan retorika luna (soft rhetoric), sehingga memberikan tekanan pada mata uang nasional.
Intrik lain pada pertemuan Bank of Japan bulan Januari ini adalah kemungkinan perluasan rentang fluktuasi dalam imbal hasil pada obligasi pemerintah 10 tahun. Menurut sejumlah ahli, regulator akan memungkinkan penurunan dalam profitabilitas di area negatif. Saya ingatkan bahwa musim panas lalu bank sentral Jepang memutuskan untuk membatasi fluktuasi dalam imbal hasil rentang -0.2% hingga + 0.2%. Catatan hasil pertemuan lalu menunjukkan bahwa salah satu anggota regulator mengusulkan untuk memperluas rentang ini, dengan alasan bahwa stagnasi pada masalah ini akan menetralisasi efek positif pada kebijakan moneter lunak dalam konteks perkiraan inflasi. Namun, tak ada posisi yang tidak ambigu dalam masalah ini di antara anggota regulator: anggota Dewan Gubernur Bank of Japan tidak setuju, secara de facto menjaga parameter kebijakan moneter pada nilai yang sama.
Apa yang diharapkan dari Haruhiko Kuroda setelah hasil pertemuan esok hari? Pertama, retorika "dovish". Dan meskipun pasar telah lama terbiasa pada posisi lunak kepala bank sentral Jepang, besok mungkin masih mengejutkan pasar jika memungkinkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Kedua, regulator mungkin menurunkan perkiraannya untuk inflasi dan pertumbuhan GDP tahun ini. Kemungkinan langkah ini cukup tinggi, mengingat tren inflasi saat ini. Ketiga, Kuroda bisa memberikan pernyataan mengenai masalah kemungkinan ekspansi rentang fluktuasi imbal hasil pada obligasi pemerintahan 10 tahun.
Retorika kepala Bank of Japan dapat memberi tekanan yang signifikan pada Yen, terutama jika melampaui tesis biasa (dan ada banyak prasyarat untuk hal ini). Dalam hal ini, pasangan USD/JPY dapat menunjukkan pertumbuhan dorongan hingga level resistance pertama 111.05 – ini merupakan garis atas indikator Bollinger Bands pada grafik harian.
Secara umum, dari sudut pandang teknikal, indikator Ichimoku Kinko Hyo saat ini menunjukkan salah satu sinyal terkuat, Golden Cross, tempat harga ditetapkan di atas garis Tenkan-sen dan Kijun-sen yang berseberangan, sementara Kumo Cloud masih berada di atas grafik harga. Sinyal ini mengindikasikan arah naik (upward direction) pasangan. Selain itu, pergerakan naik (upward movement) dikonfirmasi oleh letak harga antara garis tengah dan atas indikator Bollinger Bands, yang mulai mengecilkan channel. Level support adalah garis Tenkan-sen, yang sesuai dengan 108.80. Dan level resistance adalah garis atas indikator Bollinger Bands - harga adalah 111.05.
