Mata uang Inggris kembali menunggu tahap penting Brexit: besok para anggota parlemen House of Common harus melakukan jajak pendapat untuk serangkaian amandemen, "memperbarui" draft awal perjanjian. Selain itu, para anggota parlemen dapat menggeser tanggal keluarnya Inggris dari UE, sehingga Theresa May memiliki cukup waktu untuk negosiasi tambahan. Dan meski prospek negosiasi ini nampak sangat samar, kemungkinan "soft" Brexit tiap hari kian meningkat.
Akhir pekan berlalu dengan cukup tenang, terlepas dari kekhawatiran beberapa ahli. Tidak satupun politikus atau pejabat membuat pernyataan "tegas" yang secara signifikan dapat memengaruhi suasana pasar. Oleh karena itu, pada hari Senin, pasangan pound/dolar dibuka hampir di level penutupan hari Jumat, yaitu, di titik dasar angka ke-32. Namun, pertumbuhan selanjutnya tidak memungkinkan – para trader telah mengakumulasi terlalu banyak pertanyaan mengenai agenda besok di Parlemen Inggris. Dan hampir semua pertanyaan tetap tanpa jawaban yang jelas dan pasti.
Jadi, ada dua skenario utama perkembangan selanjutnya. Skenario pertama berkaitan dengan kesimpulan perjanjian berdasarkan kesepakatan yang disetujui dengan UE. Senin lalu, perdana menteri memaparkan apa yang disebut "rencana B", yang, nyatanya, tidak berbeda dari versi asli. Walau bagaimanapun, para anggota Parlemen telah mencatat amandemen dokumen ini selama sepekan, yang akan dijajaki besok. Banyak yang akan bergantung pada pembicara House of Common, yang akan memimpin proses legislatif, ujar juru bicara Theresa May, yang bertanggung jawab atas proses "pemilihan" amandemen yang akan dimasukkan dalam agenda.
Namun jika kami simpulkan semua gagasan yang diajukan, kami dapat mempersempit rentang opsi yang mungkin menjadi dua opsi paling "alot". Meski opsi pertama, di mana para anggota parlemen akan mendukung perjanjian dengan amandemen resmi, sebenarnya tidak mungkin. Perwakilan Partai Unionis Demokrat mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka dapat memberikan suara untuk draft perjanjian jika pemerintahan May akan membuat "konsensus tertentu" mengenai masalah perbatasan Inggris. Namun kondisi ini bukan kunci keberhasilan, karena selain perdana menteri, juga ada Brussels, yang sebelumnya menyatakan tidak dapat menerima pengulangan negosiasi. Selain itu, lebih dari seratus anggota partai konservatif menolak draft awal perjanjian – dan dukungan DUP masuk akal hanya jika May mendapat dukungan mutlak dari anggota partainya di Parlemen.
Skenario kedua lebih mungkin terjadi. Kami tengah membahas penundaan keluarnya Inggris dari UE. Pada hari Jumat, pembicara House of Common Andrea Leeds mengatakan bahwa keputusan ini mungkin tepat jika "dipastikan bahwa transaksi melewati parlemen." Meski, menurutnya, negosiator hanya akan memerlukan "beberapa pekan tambahan", sebagian besar para ahli memiliki opini berbeda – mereka yakin bahwa Brexit akan digeser ke akhir tahun. Theresa May menentang ini, namun suasana ini akan memainkan peran sekunder jika risiko Brexit yang "kisruh" meningkat. Perlu dicatat bahwa Brussels tidak menetang skenario tersebut, Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan bahwa UE siap untuk menunda tanggal keluarnya Inggris dari UE – namun berharap ini terjadi sebelum pemilihan parlemen Eropa, yang dijadwalkan pada bulan Mei.
Dengan demikian, pasar tidak mengharapkan "keajaiban" berupa persetujuan proses ini besok. Pound tetap terapung hanya karena Parlemen tidak tertarik dengan penerapan "hard" Brexit. Dan, dinilai dari rumor, Theresa May juga merupakan musuh dari kekacauan hasil tanpa transaksi. Dengan demikian, menurut media Inggris, perdana menteri pada akhir pekan mengatakan pada pemerintah bahwa dirinya tidak akan mengizinkan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa perjanjian. May juga mengatakan bahwa dirinya tidak dapat menyuarakan posisinya di ranah publik, sebab akan berdampak negatif terhadap tahapan negosiasi dengan pihak Eropa.
Menurut sumber informasi lain, May tengah bersiap untuk kembali "mengalahkan Brussels". Setelah pemungutan suara besok, dirinya akan pergi ke Eropa untuk "melumpuhkan" jaminan hukum terkait waktu backstop. Program maksimum adalah menghapus klausa ini dari teks perjanjian. Program minimum- pembentukan syarat-syarat mekanisme ini. Brussels telah berulang kami menolak kedua opsi tersebut, namun justru pertanyaan tentang backstop yang, nyatanya, menghalangi kesepakatan perjanjian antara London dan Brussels.
Kesimpulannya, perlu dicatat bahwa pertumbuhan pound masih tidak dapat diandalkan, yang didorong oleh meningkatnya kemungkinan Brexit yang tertunda. Walau bagaimanapun, masalah kontroversial yang utama antara Inggris dan UE belum diselesaikan, sehingga penguatan pound dapat selesai kapan saja - contohnya, jika Brussels dengan tegas menolak untuk meninjau perubahan teks perjanjuan yang telah dicapai. Support terdekat untuk GBP/USD berada di level 1,3010 - ini adalah garis Tenkan-sen di grafik harian. Jika bull tidak mempertahankan target ini, pasangan ini akan kembali menetap di area angka ke 27-29. Level resistance berada di 1,3250 - garis atas Bollinger Bands di grafik mingguan.
