Di pasar valuta asing, mata uang tunggal Eropa berada di bawah tekanan, yang paling nyata dengan pasangan dolar AS.

Mata uang euro pada akhir sesi trading hari Kamis hampir benar-benar tak terdengar pertumbuhannya saat berpasangan dengan dolar AS, yang berada di bawah penjualan besar-besaran terkait putusan the Fed untuk mendasarkan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada dinamika perekonomian AS, serta keseluruhan kondisi pasar finansial. Pada Kamis, euro dengan nyata turun di bawah pengaruh sejumlah data negatif perekonomian Jerman, yang merupakan pimpinan di Eropa dan zona euro.

Menurut data yang disajikan, volume penjualan ritel di Jerman pada bulan Desember turun 2,1% dibanding pertumbuhan pada periode sebelumnya di bawah ulasan sebesar 1,1%. Pada skala tahunan di bulan Desember, indikator tersebut menunjukkan penurunan tajam 4,3% terhadap pertumbuhan 1,4% setahun sbelumnya sebesar dan prakiraan penurunan yang hanya sebesar 0,5%. Juga diperburuk oleh data tenaga kerja, yang menunjukkan penurunan jumlah pengangguran sebanyak 2.000 pada bulan Januari. Pada Desember, indikator tersebut berjumlah -14.000 dan diperkirakan bahwa angka bulan Januari akan menunjukkan penurunan 11.000.

Selain data tersebut, PDB Spanyol juga dipublikasikan, yang mempertahankan tingkat pertumbuhan 2,4%, Italia, di mana risiko merosotnya ekonomi lokal di saat resesi dan zona euro, yang tingkat pertumbuhan ekonominya sekitar 0,2% per kuartal, terus turun 1,2% dari 1,4%.

ECB sangat khawatir mengenai situasi ekonomi di Italia, yang telah menunjukkan tren negatif dalam data perkuartalnya. Dengan demikian, pada kuartal keempat 2018, perekonomian negara tersebut merosot 0,2% dibanding penurunan 0,1% sebelumnya. PDB tahunan menunjukkan pertumbuhan di level kesalahan statistik sebesar 0,1% dibanding 0,6% setahun sebelumnya dan prakiraan kenaikan 0,3%.

Data yang sama, yang mungkin sedikit lebih baik atau sedikit lebih buruk, juga diamati di negera-negara anggota zone euro lainnya. Dinamika tersebut mungkin menjadi penyebab ECB bukan hanya takut untuk menaikkan suku bunga tahun ini namun juga bahkan terpaksa untuk memberi jeda terhadap langkah-langkah stimulasi perekonomian wilayah tersebut. Dalam hal ini, mata uang tunggal berisiko terus turun di pasar valuta asing.

Hari ini, data inflasi konsumen di zona euro akan dipublikasikan, dan jika kembali menunjukkan perlambatan pertumbuhan, ini akan mendorong depresiasi lokal mata uang euro lebih lanjut.

Prakiraan hari ini:

Pasangan mata uang EUR / USD di atas level 1,1425, seraya menantikan rilis data inflasi ekonomi di zona euro. Jika menunjukkan penurunan, dan angka tenaga kerja di Amerika Serikat, sebaliknya, positif, pasangan ini, mungkin menembus level 1,1425, merosot ke 1,1365. Pada saat yang sama, jika data dari Amerika Serikat ternyata negatif, dan tingkat inflasi konsumen di zona euro berlanjut, pasangan ini mungkin menguat secara lokal ke 1,1500-1,1515.

Pasangan mata uang USD / JPY di bawah level 109,00. Berita negatif dari pasar tenaga kerja AS mungkin menyebabkan pasangan ini terus turun ke 108,00. Positif, sebaliknya, akan berkontribusi pada pertumbuhannya ke 109,65.