Dolar AS menunjukkan ketahanan yang luar biasa di seluruh pasar. Sentimen dovish pada Federal Reserve melemahkan posisi mata uang AS hanya untuk sementara: hanya dua bulan setelah pertemuan penting Fed, Greenback mendominasi hampir semua pasangan. Selain itu, banyak ahli yang memprediksi kenaikan Dolar lebih lanjut, setidaknya sepanjang paruh pertama tahun ini. Maka, situasi paradoks ini berkembang di pasar saat kebijakan lunak bank sentral AS tersebut tidak mencegah mata uang nasional untuk menunjukkan revaluasi. Pasangan Euro-Dolar dalam konteks ini tidak terkecuali: setelah lonjakan pada bulan Januari hingga figure ke-15, harga secara bertahap mendekati benteng harga utama - tanda 1.10.
Namun, untuk saat ini terlalu cepat untuk membahas figure ke-10. Meskipun suasana bearish berada pada pasangan, bulls EUR/USD memiliki dua kartu penting dalam cadangan mereka yang dapat dipakai dalam waktu dekat. Pertama, kami membahas tentang negosiasi perdagangan AS-China, dan kedua, mengenai prospek Brexit. Namun jika Beijing dan Washington melakukan gencatan senjata, dan London dan Brussels mencapai kompromi pada kesepakatan, maka Euro akan menerima support yang kuat, yang akan memungkinkan untuk kembali menguji figure ke-15. Namun, sejumlah analis meragukan bahwa impuls upward akan naik ke trend upward. Alasan utama keraguan tersebut anehnya terkait dengan kebijakan bank sentral AS.
Faktanya, Federal Reserve AS adalah, bisa dikatakan, berada dalam semacam garis depan trend terbaru dalam dunia keuangan. Hal tersebut adalah poin referensi untuk bank sentral bagi negara-negara terkemuka di dunia (hingga batas tertentu, secara alami), oleh karena itu keputusannya tidak bisa dilihat secara terpisah, tanpa memperhitungkan pengaruh kolosalnya. Mengumumkan penurunan dalam pengetatan moneter, Fed telah memberikan sinyal yang pasti yang dapat dibandingkan dengan "efek domino". Mengikuti regulator AS, Reserve Bank di Australia dan Reserve Bank di Selandia Baru melunakkan retorika mereka. European Central Bank juga mengubah tone pernyataannya: pada bulan Desember dan bulan Januari, perwakilan ECB sangat berhati-hati mengenai prospeknya untuk beberapa bulan mendatang.
Hanya pada hari ini, kepala Bundesbank, Jens Weidmann, sekali lagi mengecewakan para pendukung kebijakan moneter yang ketat dengan retorika lunaknya. Ia menyatakan bahwa risiko krisis sistem dalam zona Euro masih ada, namun regulator Eropa harus menahan diri dari pengambilan keputusan politik "sebagai mekanisme respon terhadap krisis". Dan meskipun di sini, Weidman dengan sangat jelas memberi petunjuk pada hubungan antara pihak berwenang Italia dan ECB, pasar memahami pernyataannya dalam konteks yang lebih luas. Hampir semua ahli strategi mata uang pada bank-bank terkemuka Eropa tidak mengharapkan tindakan apa pun dari European Central Bank terkait suku bunga pada tahun ini. Retorika Weidman hanya berfungsi sebagai satu lagi konfirmasi mengenai hal tersebut, karena sebelumnya ia secara konsisten telah menganjurkan pengetatan kebijakan moneter. Oleh karena itu, setelah perwakilan yang paling agresif dari sayap hawkish, menyatakan "menyerah," tak ada kesempatan yang nyata untuk kenaikan suku bunga tahun ini.
Hal ini menunjukkan bahwa mata uang tunggal tidak memiliki kekuatan tersendiri untuk pemulihan berskala besar. Pertumbuhan GDP dan inflasi zona Euro melambat, dan data Jerman lebih mengecewakan, karena dalam banyak posisi (khususnya dalam hal penjualan retail) merela menurun ke titik terendah beberapa bulan. Situasi yang sama terjadi di Prancis dan Italia (perekonomian Italia telah memasuki tahap resesi).
Terhadap latar belakang ini, Dolar mulai menghadapi permintaan kembali karena pertumbuhan sentimen anti-risiko. Bulls pasangan EUR/USD tidak seharusnya mengharapkan perubahan trend dalam waktu dekat, meskipun jika data yang dirilis esok hari mengenai pertumbuhan inflasi AS akan menjadi lebih buruk dari yang diperkirakan. Hanya latar belakang fundamental eksternal (China + Brexit) yang mampu mengubah situasi secara drastis untuk pasangan tersebut. Bahkan resolusi masalah pencegahan shutdown tidak akan berdampak besar pada dinamika pasangan itu.
Dengan kata lain, pertumbuhan pasangan EUR/USD hari ini harus dianggap sebagai pemulihan korektif, tidak lebih dari itu. Trend masih menurun - ditunjukkan oleh sinyal pada kerangka waktu yang "lebih tinggi". Pada chart harian, mingguan, dan bulanan, indikator Ichimoku Kinko Hyo telah membentuk sinyal Parade of Lines bearish, dan harga berada di antara garis tengah dan bawah indikator Bollinger Bands. Kemungkinan "langit-langit (ceiling)" pertumbuhan korektif terletak di area 144.50 - ini merupakan batas bawah Kumo cloud pada chart mingguan. Tingkat resistance terhadap bulls ini untuk menembus pasangan tidak akan mudah, mengingat latar belakang fundamental negatif secara keseluruhan untuk Euro.
