Menurut para analis dari salah satu bank terbesar, Barclays, euro telah menyerah dan sangat kehilangan daya tarik bagi para pelaku pasar. Para ahli menyarankan penjualan mata uang Eropa ini dan membeli the greenback, meski mata uang tersebut tengah melemah akibat retorika the Fed.

Pada Selasa, 19 Februari, perdagangan di bursa saham Eropa berlangsung di zona "merah", yang tidak menambah optimisme bagi para investor. Keadaan ini juga bukan yang paling menguntungkan pasangan mata uang utama EUR/USD. Para ahli mencatat penurunan 0,3%.

Terlepas dari kepemimpinan Federal Reserve System (FRS) AS yang telah mengambil langkah waspada, ahli strategi mata uang Barclays yakin bahwa dalam waktu dekat hal ini tidak akan mencegah dolar AS untuk menguat terhadap euro. Mereka percaya pelemahan mata uang Eropa akan menjadi katalis bagi pergerakan tersebut.

Barclays yakin euro kehilangan semua pendorong yang mendukung momentum naik pasangan EUR/USD pada tahun 2016-2018. Salah satu penyebab kemunduran situasi ini adalah meningkatnya risiko politik dan ekonomi di zona euro. Para analis Barclays menekankan pertumbuhan di negara-negara zona euro saat ini yang lemah serta penurunan investasi aset keuangan. Menurut para ahli bank tersebut, anjloknya euro terhadap dolar AS hanya masalah waktu, atau tepatnya berminggu-minggu atau bahkan berhari-hari lagi..